TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo edisi 3 September 1983 menulis apa yang bakal terjadi dengan usaha Bob Sadino sepeninggal dirinya. PT Kem Chicks, milik keluarga Sadino, jadi bahan percakapan dalam Seminar Bisnis Keluarga pada 24 Agustus 1983 yang diselenggarakan Lembaga Manajemen FEUI, Lemjemen Hankam, LPPM, dan Institut Manajemen Prasetya Mulya di Jakarta. (Baca: Bob Sadino Wafat di Rumah Sakit Pondok Indah.)
Bukan karena Bob Sadino pandai menjual daging dan telur yang membuat seminar itu mengambil PT Kem Chicks sebagai bahan diskusi. Namun yang menarik adalah, “Bagaimana suami-istri Sadino akan mengembangkan perusahaan itu hingga bisa hidup seratus tahun lagi," kata peserta seminar.
Kuncinya adalah mengundang masuk manajer profesional. Di Amerika, perusahaan mobil Ford nyaris bangkrut jika para cucu Henry Ford I tak segera mengambil alih perusahaan itu dan menyerahkan ke tangan para manajer profesional. Phillips di Negeri Belanda, Krupp di Jerman, dan San Miguel di Filipina juga tumbuh sebagai perusahaan raksasa yang dikelola para manajer profesional dan dimiliki banyak orang yang menjual-belikan saham perusahaan di pasaran. (Baca: Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama.)
Di Indonesia, banyak perusahaan besar masih dimiliki keluarga. Namun keluarga Sadino diam-diam sudah melihat jauh ke depan. "Prinsip kami, si penerus usaha tidak harus dari keluarga sendiri," kata Ny Sadino. "Yang penting, perlu dicari orang-orang yang memiliki kemampuan dan kepekaan bisnis yang tinggi."
Soal siapa kelak yang akan tampil sebagai pucuk pimpinan, Bob Sadino percaya, "Itu akan muncul dari seleksi yang alamiah." Dengan kata lain, ia tak menyiapkan semacam putra mahkota, tapi sudah mulai menyiapkan sejumlah manajer, dari dalam dan luar perusahaan, untuk memegang berbagai jabatan penting dalam perusahaan makanan dan minumannya. "Orang luar pun bisa saja memimpin posisi kunci di bagian pemasaran dan keuangan perusahaan," ujarnya. (Baca: Sebelum Wafat, Bob Sadino Dirawat Dua Pekan.)
Bob Sadino meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Senin, 19 Januari 2015, pukul 17.55 WIB. Zainal Abidin, kerabat Bob Sadino, menuturkan kondisi kesehatan Bob menurun sejak November 2014. Namun Zainal belum bisa memastikan penyakit apa yang diderita Bob sebelum wafat. "Kondisi jantungnya baik. Pernapasannya juga. Kesimpulan sementara, Om Bob sakit tua," katanya.
Menurut Zainal, kondisi kesehatan Bob menurun sejak ditinggal sang istri, Soelami Soejoed, pada akhir Juli 2014. Sejak itu, Bob mendapatkan makanan melalui infus dan sempat dirawat di ruang gawat darurat. Rencananya, pria yang lahir di Tanjung Karang pada 9 Maret 1939 itu akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Lebak Bulus dan dimakamkan di Pemakaman Jeruk Purut pada Selasa, 20 Januari 2015.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | MITRA TARIGAN | TIM MAJALAH TEMPO
Baca berita lainnya:
PKS: Andai Budi Gunawan Ketua KPK Jadi Tersangka
Nyawer ke Politikus PDIP, Apa Maksud Budi Gunawan?
Duka Air Asia, Ada Penghambat Identifikasi Korban
Ahok Bakal Batasi Usia Mobil, Penjualan Akan Naik?
Gadis Indo Jelita Si Pemulung Sampah