TEMPO.CO, Bangkalan - Penembakan terhadap aktivis antikorupsi, Mathur Husairi, pada Selasa dinihari, 20 Januari 2015, bukanlah teror pertama yang diterima Direktur Centre For Islam dan Democration Studi (CIDe) tersebut. Pada 2012, rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kecamatan/Kota Bangkalan, pernah dilempar batu oleh sekelompok orang. "Kaca rumah saya pecah," kata Mathur kepada Tempo awal Desember 2014.
Beberapa bulan kemudian, Toyota Avanza miliknya pernah berusaha dibakar oleh orang tak dikenal. Namun upaya tersebut cepat diketahui, sehingga mobilnya bisa diselamatkan. "Ini belum teror lewat telepon atau pesan pendek," katanya. (Baca berita terkait: Seusai Rapat, Aktivis Antikorupsi Bangkalan Ditembak.)
Ketika Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Fuad Amin Imron ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2 Desember lalu, keluarga Mathur meminta agar dia mengungsi hingga situasi aman. Namun Mathur menolak. "Buat apa mengungsi. Ini risiko perjuangan," ujarnya kala itu.
Kekhawatiran keluarga cukup beralasan, mengingat Mathur getol membongkar kasus dugaan korupsi yang dilakukan Fuad Amin. Pada 2010, misalnya, Mathur melaporkan kasus dugaan korupsi bekas Bupati Bangkalan dua periode itu dalam proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah.
Tak hanya itu, Mathur juga melaporkan kasus dugaan korupsi Fuad Amin dalam proyek pengaspalan Jalan Bujuk Sarah di Desa Martajesah. Dua kasus itu dia adukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca: Melawan, Aktivis Antikorupsi Ditembak Tembus Perut.)
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto turut berduka atas penembakan terhadap Mathur. Bambang berharap polisi segera menemukan titik terang motif penembakan tersebut.
"Kenapa ini jadi perhatian KPK? Karena Mathur Husairi pernah memberikan pengaduan ke KPK," ujar Bambang di kantornya, Selasa malam, 20 Januari 2015. Sayangnya, dia enggan mengemukakan kasus dugaan korupsi yang diadukan Mathur ke komisi antirasuah.
Bambang berharap Mathur ditembak bukan karena posisinya sebagai aktivis. Menurut Bambang, Polres Bangkalan dibantu Polda Daerah Jawa Timur sedang mengklarifikasi kasus penembakan ini. "Mudah-mudahan, dalam waktu tidak terlalu lama, bisa mengetahui apa motif penyebab Saudara Mahtur Husairi ditembak," ujarnya. (Baca pula: Tim Polda Jatim Buru Penembak Aktivis Antikorupsi.)
MUSTHOFA BISRI | LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri
Siang Ini, Rhoma Irama Resmi Jadi Pejabat Negara
Daftar Setoran Polisi ke Rekening Budi Gunawan
Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh
Perwira Setor ke Budi, Polisi 'Jeruk Makan Jeruk'