TEMPO.CO, Itthaca – Sebuah pondok di Distrik Columbia, Washington D.C., yang menjadi tempat Abraham Lincoln menuliskan draf awal tentang Amandemen ke-13, sedang diteliti menggunakan teknologi pindai laser tiga dimensi. Dengan pemindai laser bernama Leica C-10 3D ini para peneliti dapat mencatat 50 ribu gambar dari seluruh sisi luar dan sebagian sisi interior pondok hanya dalam waktu satu detik.
Gambar ini nantinya akan digunakan untuk data pelestarian gedung dan hari-hari Lincoln menghabiskan waktu pelariannya. “Ini proyek masa depan yang diambil dari masa lalu,” kata Jeffrey Larry, manajer pelestarian Pondok Lincoln, seperti dikutip dari Sciencedaily, Rabu, 21 Januari 2015.
Lincoln--dalam sebuah film diparodikan sebagai pemburu Vampire--pernah disebut di Jakarta beberapa waktu ke belakang. Gubernur Ahok yang mengatakannya (baca pula: Cari Wagub, Ahok Pakai Teori Abraham Lincoln)
Menurut sejarah, saat tinggal di pondok ini Lincoln membuat rencana penting untuk menghentikan perang saudara dan mengunjungi tentara yang terluka. Sehari sebelum terbunuh, Lincoln pun sempat mengunjungi tempat ini untuk bernostalgia.
Museum yang dioperasikan oleh National Trust for Historic Preservation ini sekarang dibuka untuk umum. “Para pengunjung akan diajak berkeliling oleh pemandu di berbagai ruang pameran,” ujar Jeffrey.
Melalui gambar-gambar yang dihasilkan oleh pemindai laser tersebut, menurut dia, para pelestari dan peneliti akan dapat lebih mengembangkan pondok sesuai sejarah yang ada. Dia beranggapan, gambar hasil pindaian juga akan membantu para pengunjung untuk larut dalam dunia Lincoln.
Michael Rogers, profesor di Departemen Fisika dan Astronomi di Ithaca College, memimpin penelitian pemindaian Pondok Lincoln yang didadani oleh dana hibah kampus ini. Sebelumnya Rogers juga telah beberapa kali melakukan penelitian menggunakan teknologi pemindai laser tiga dimensi, radar penembus tanah, dan magnetometri di berbagai situs sejarah. Di antaranya, yaitu bekas Perang Revolusi Perancis dan India, Old Fort Johnson, Fort Klock, dan Fort Hardy.
SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB
Baca juga:
Pelaku Tabrakan Maut Pondok Indah Punya SIM A
Hari Ini Dunia Rayakan Hari Berpelukan
Kilang Minyak Terbesar Dunia di Rusia Beroperasi
Aktivis Bangkalan yang Ditembak Adalah Saksi Kunci KPK