TEMPO.CO, Paris - Lima warga Rusia asal Chechnya telah ditahan di Prancis karena dicurigai merancang serangan teror ke kantor kejaksaan setempat. Satu di antaranya diduga menyembunyikan bahan peledak. Polisi menemukan bahan peledak itu di dekat stasiun Sauclières di Beziers, Prancis selatan.
Penangkapan lima warga Rusia itu sudah dilaporkan ke Kementerian Luar Negeri Rusia. "Kantor diplomatik kami di Prancis--kedutaan di Paris dan konsulat jenderal di Marseille--telah meminta informasi yang diperlukan dari pihak berwenang Prancis sebagai respons atas konfirmasi bahwa lima orang yang ditahan adalah warga negara Rusia," kata Kementerian dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Russia Today, Selasa, 20 Januari 2015.
Salah satu yang ditahan telah diidentifikasi sebagai Zelimkhan Ismailov, tinggal di Kota Beziers. Jaksa Yvon Calve mengatakan Zelimkhan dicurigai terlibat rencana aksi teror ini. Namun lima warga Rusia itu tidak terdapat dalam daftar dinas keamanan Prancis.
Yvon Calve menuturkan kasus ini tidak memiliki implikasi religius. Penyelidikan terhadap lima warga Rusia ini sudah dilakukan jauh hari sebelum serangan teroris ke kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari 2015. Para pejabat Prancis percaya kegiatan kriminal tampaknya lebih mungkin dalam kasus yang melibatkan lima warga Rusia berusia 24-37 tahun tersebut.
Sebelumnya, media Prancis melaporkan, empat warga Chechnya dan seorang warga Austria telah ditahan di Beziers dan Montpellier pada Senin malam, 19 Januari 2015.
RUSSIAN TIMES | WINONA AMANDA
Baca juga:
Kejaksaan Agung Telaah Laporan Budi Gunawan
Tabrakan Maut Pondok Indah, Ada Aksi Rebut Mobil
Sebelum Ditembak, Mathur Usik 2 Kasus Fuad Amin
Budi Gunawan Adukan KPK ke Kejaksaan, Ada 3 Alasan