TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 21 Januari diperingati sebagai Hari Pelukan Sedunia. Perayaan hari ini pertama kali terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1986 yang dicetuskan oleh Kevin Zaborney. Ide mencetuskan hari ini supaya orang akan sering berpelukan. Menurut dia, saat itu, masyarakat Amerika masih malu menunjukkan rasa sayang kepada orang-orang yang mereka cintai di depan umum. (Baca: Hari Ini Dunia Rayakan Hari Berpelukan)
Peringatan hari tersebut kemudian menular ke negara lain, termasuk Indonesia yang juga ikut merayakan.
Menurut psikolog Rima Olivia pada Rabu, 21 Januari 2015, peringatan hari ini tidak terlalu semeriah peringatan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang sudah umum, bahkan jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan merayakan hari tersebut. (Baca: Kevin Zaborney, Pencetus Hari Pelukan Sedunia)
"Di Indonesia mungkin boleh dibilang dalam hubungan bukan antar pasangan, tetapi keluarga, teman, pelukan sering dilakukan. Jadi karena di sini, pelukan bukan hal baru maka peringatan hari ini tak terlalu booming," kata dia.
Namun secara pribadi, psikolog berhijab ini menghargai peringatan hari tersebut yang dinilainya bermakna positif. (Baca: Sejarah Hari Pelukan Sedunia)
Pemilik Ahmada Consulting itu menerangkan pada kehidupan yang terjadi di Indonesia, pelukan menjadi obat paling manjur, terpenting dan sakti.
"Bayi atau anak-anak yang rewel, menangis bila dipelu langsung terdiam da merasa nyaman," kata dia. (Baca: 5 Manfaat Berpelukan)
Dia menyebutkan pada bayi, anak-anak, remaja bahkan dalam hubungan pribadi pelukan merupakan komunikasi yang indah dan menjadi bagian atau cara mengungkapkan perasaan yang nyata dan tulus.
Lebih lanjut Rima juga menjelaskan pada bayi yang menangis atau merasakan sesuatu saat dipeluk oleh ibunya akan tercipa jalinan komunikasi indah.
"Bila diartikan pelukan tersebut menyatakan sebagai ungkapan cinta dan sayang secara tulus dan menandakan bahwa dia ada di dekat atau di sampingnya." (Baca: Jokowi Jatuh Cinta pada Iriana karena 'Ndeso')
HADRIANI P
Terpopuler
Alat Ini Bantu Tuna Runggu 'Mendengar Lewat Lidah'
Pil Ini Atasi Jetlag
Kadar Insulin Tinggi Bisa Picu Kanker Payudara
Terlalu Banyak Duduk Bikin Pendek Usia
Skizofrenia, dari Remaja hingga Dewasa