INFO TRAVEL - Bepergian seringkali jadi titik balik seseorang di dalam hidupnya. Menempuh perjalanan jauh ke sebuah destinasi, tidak hanya memerlukan uang dan energi, tapi juga dedikasi, fokus dan pengorbanan. Merencanakan keberangkatan menjadi semakin sulit ketika rutinitas dan tanggung jawab semakin menuntut kita untuk mengesampingkan mimpi tersebut. Apalagi, kalau tujuannya adalah pegunungan tertinggi di dunia.
Siapa tak tahu Himalaya? Pegunungan tertinggi sejagat ini menjulang dengan salju abadinya, menantang siapa saja yang punya nyali datang ke puncaknya yang terkenal itu, Mount Everest. Daerah-daerah unik dan menarik di sekitarnya pun menjadi magnet untuk ditulis dalam agenda sebagai tujuan yang harus dikunjungi.
Sebut saja Kathmandu ibukota Nepal, “"Konon katanya, kota itu jauh dari suasana metropolitan. Ingin sekali rasanya mengunjungi Durbar Square, tempat dimana para raja zaman dulu dinobatkan. Terbayang rasanya merasakan kemeriahan secara langsung di tempat itu,” kata Adrian (35) dengan mata berbinar.
Selain itu, kota yang membuat pria asli Jakarta ini penasaran adalah Lhasa di Tibet, dimana terdapat Istana Potala tempat disemayamkannya para Dalai Lama. “Yang menarik katanya bangunan berlantai 9 ini semacam ensiklopedia dunia, karena berbagai tulisan tersimpan di sana, juga tempat ratusan patung Budha dalam segala bentuk dan ukuran,” ujar Ardian sambil menghela napas.
Menuju Himalaya jelas bukan perkara mudah. Persiapan pakaian, obat hingga uang saja tidak cukup. Untuk sampai ke sana dibutuhkan mental yang kuat.Ardian terus terang mengaku bahwa persiapan fisik adalah hal terberat. “Keder saya bagaimana mencapai puncak tertinggi di dunia itu. Suhu ekstrim serta tebing-tebing terjal yang harus dilaluiseperti akan membuat saya 'hancur lebur,” ujarnya serius.
Ardian juga menunjukkan sebuah buku tentang perjalanan menuju Himalaya sambil berucap,“membaca beratnya usaha yang mesti dilalui selama perjalanan, membuat saya sempat ragu.”
Momen itu jadi pukulan telak bagi Ardi. Di benaknya, dia kembali mengunjungi impian mendaki Himalaya dan mengumpulkan semangat yang sempat terkubur oleh kesibukannya.
“Dreams have an expiry date, The more you put them off the more they rot. Dan saya tidak mau mimpi saya menjadi terbengkalai ,” katanya tegas.
Tak lama kemudian, Ardian mulai mengatur strategi untuk melatih fisiknya. “Lari di Senayan minimal 1 jam setiap sore atau pagi. Pola makan diatur, supaya berat badan stabil. Tubuh saya harus bugar agar bisa menikmati tujuan impian,” ujarnya. Bahkan, Ardian pun setiap bulan menyempatkan trekking menyusuri berbagai gunung di Indonesia. “Saya harus melatih fisik beradaptasi dengan ketinggian,” katanya
Dua tahun persiapan sudah dilalui, ia juga rajin mendatangi pertemuan berbagai komunitas perjalanan yang membicarakan perjalanan ke Himalaya. Dalam pencarian itu, beberapa kawan seminat pun akhirnya bergabung.
“Saya jadi lebih percaya diri. Maklum pergi ke Tibet -Himalaya, sebaiknya tidak sendirian,” ujarnya. Akhirnya, pertengahan September lalu, Ardian dan kawan-kawan memulai perjalanannya menuju tanah impian.
Berbagai pengalaman tak terduga harus dilalui. “Termasuk high altitude sickness, meski sudah minum obat, tetap saja tubuh seperti mati rasa, kepala puyeng , telinga mendengung. Bergerak sedikit saja bisa bikin mual,” ujarnya tertawa mengenang masa ‘sulit’ itu.
Meski gejala penyakit ketinggian itu melanda dahsyat, tapi Ardi bertekad mengabadikan setiap moment yang dilewatinya.“Bagaimana mungkin saya bisa melupakan pemandangan yang selalu saya impikan itu, benteng, biara, para bikhsu, bahkan Yak, dengan berbagai ‘gaya’nya,” ujarnya penuh sumringah.
Saat mencapai Tingri, Ardian begitu terkesan dengan pemandangan Qomolangma atau Sagarmatha yang dikenal sebagai puncak tertinggi di dunia. “Meski cuma bisa mengintip puncak dengan tinggi 8848 meter itu, rasanya saya sudah tuntas mewujudkan impian sejak sekolah menengah pertama itu,” katanya puas.
Punya pengalaman mengejar impian yang sama dengan Adrian? Ceritakan di sini. Jangan lupa sertakan tagar #TAKEMETODREAMISLAND. Hadiah paket liburan impian di pulau rahasia dari Heineken menanti Anda. Ayo jadilah pria yang mendunia, memberikan inspirasi pada pria lainnya untuk keluar dari zona amannya dan mulai berekplorasi! Simak impian sejumlah orang lainnya di sini. Jangan biarkan mimpi Anda jadi 'berkarat' tak berguna!
Inforial ini dipersembahkan oleh Heineken