TEMPO.CO, Pangkalan Bun - Lima belas penyelam tradisional direkrut Badan SAR Nasional untuk membantu evakuasi badan pesawat Air Asia QZ8501 dari dasar laut. Mereka akan diberangkatkan ke KRI Banda Aceh untuk bergabung dengan tim evakuasi lain.
Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama S.B. Supriyadi mengatakan tugas para penyelam tradisional itu membantu mengangkat badan Air Asia QZ8501 ke atas kapal tongkang yang telah disiagakan di lokasi.
Supriyadi menjelaskan, kapal tongkang itu dipinjamkan oleh sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit kepada Basarnas untuk membawa badan Air Asia QZ8501 yang bobotnya diperkirakan 30 ton.
“Kami akan coba menarik badan pesawat, kemudian dinaikkan ke kapal tongkang. Para penyelam tradisional itu akan ikut membantu," katanya di Pangkalan Bun, Kamis, 22 Januari 2015.
Menurut Supriyadi, bila pengangkatan berjalan lancar, badan Air Asia QZ8501 akan langsung dibawa ke daratan menggunakan kapal tongkang.
Namun hingga saat ini tim penyelam belum berhasil mencapai badan pesawat Air Asia QZ8501 yang berada di kedalaman 28 meter di bawah laut di perairan Selat Karimata. Tim penyelam berjumlah 81 orang, termasuk personel TNI Angkatan Laut dan Basarnas Special Group.
Proses pengangkatan badan Air Asia QZ8501 direncanakan menggunakan lifting bag. Tujuh lifting bag telah siap di KRI Banda Aceh dan 12 lifting bag tambahan sedang didatangkan dari Batam. Masing-masing lifting bag mampu mengapungkan benda seberat hingga 12 ton.
Supriyadi mengatakan, dalam proses evakuasi badan Air Asia QZ8501, Basarnas masih mengutamakan penyelam profesional karena mempertimbangkan keselamatan. Kondisi cuaca di bawah laut yang belum stabil dinilai dapat membahayakan penyelam tradisional.
ROSALINA
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Langgar Tenggat Waktu, Jokowi Ancam Copot Menteri
Membandingkan Bob Sadino dengan Mario Teguh
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR