TEMPO.CO, Jakarta - Bekas anggota Tim Sebelas, Andi Widjajanto, mengakui timnya pernah mempertimbangkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menjadi wakil Joko Widodo dalam Pemilu 2014. Tim Sebelas adalah kelompok pemenangan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada pemilu presiden Juli lalu.
Menurut Andi, Abraham pernah masuk dalam bursa cawapres. Namun Tim Sebelas kesulitan bertemu dengan Abraham karena terhalang etika. "Ada etika-etika kepemimpinan dan kelembagaan yang ada di KPK," kata Andi, yang juga Sekretaris Kabinet, di Istana Bogor pada Kamis, 22 Januari 2015. "Jadi, Tim tak bisa bertemu dan wawancara Abraham Samad." (Baca: Samad Vs PDIP, KPK: Jangan Sudutkan Orang.)
Menurut Andi, tak ada peluang Abraham Samad bertemu dengan Tim Sebelas. "Tak mungkin Abraham Samad bergerak sendirian," ujarnya. (Baca: PDIP: Samad Pernah Lobi Jadi Cawapres Jokowi.)
Abraham pasti pergi ke mana pun bersama pengawal-pengawal KPK. Jadi, kepada Megawati, tutur Andi, Tim Sebelas hanya menyodorkan data-data mengenai Abraham dari media serta data publik yang tersedia. "Namun Tim memutuskan JK sebagai cawapres," kata Andi. Andi mengatakan, termasuk JK, ada tujuh kandidat pendamping Jokowi.
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan pernah ada pertemuan antara Ketua KPK Abraham Samad dan petinggi partainya terkait dengan pencalonan wakil presiden dalam pemilihan presiden tahun lalu. Hasto menuturkan Abraham setidaknya pernah bertemu dengan petinggi PDIP dan Partai NasDem untuk pencalonan dirinya sebagai wakil presiden. "Pertemuan itu atas inisiatif anggota tim sukses dari Abraham Samad yang berinisial D," kata Hasto.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita terpopuler:
Menteri Susi Adukan Jonan ke DPR
Rara Beberkan Kronologi Kencan Putra Deddy Mizwar
Deddy Mizwar Dinilai Tak Bisa Didik Anak
FB Korban Tabrakan Maut Banjir Ucapan Duka