TEMPO.CO , Kupang: Walaupun Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menetapkan harga baru tarif angkutan kota (angkot) di daerah itu, sebagian besar angkot masih menggunakan tarif lama. Akibatnya kernet dan penumpang kerap terlibat adu mulut dan nyaris adu jotos.
Seperti yang dialami, Samuel. Salah satu penumpang angkot di Kota Kupang tersebut kesal dengan sikap kernet yang masih berlakukan tarif lama. "Saya kasih uang Rp 5.000, tapi hanya dikembalikan Rp 1.000. Padahal, tarif angkot sudah turun," kata Samuel, Kamis, 22 Januari 2015. (Baca juga: Jonan Minta Turun, Angkot Pakai Tarif Lama)
Akibat kesal, Samuel nyaris memukul kernet, karena masih berlakukan tarif lama. Kernet yang ketakutan akhirnya menggunakan tarif baru sebesar Rp3.000 per penumpang untuk dewasa.
Rini, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kupang juga, mengalami hal yang sama. Dia mengisahkan angkot masih gunakan tarif lama. "Mereka selalu berdalih belum ada penetapan tarif baru. Jadi kalau bayar Rp 2.000 minta ditambah menjadi Rp 1.000 lagi," katanya.
Gubernur NTT telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 1 pada 21 Januari 2015 terkait tarif angkutan untuk masyarakat umum. Tarif yang sebelumnya Rp 4.000 per penumpang, turun menjadi Rp 3.000 untuk dewasa, dan mahasiswa Rp 2.000 per penumpang.
YOHANES SEO
Berita lain:
Dua Sebab AirAsia Meroket Tiba-tiba Sebelum Jatuh
Beginilah Cara Mereka Mengeroyok KPK
Putra Deddy Mizwar Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual