TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis antikorupsi langsung menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi saat mendengar kabar bahwa Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. (Baca: Bambang Widjojanto Ditangkap, Denny: Ini Berbahaya)
Pertama kali yang tiba di gedung komisi antirasuah adalah mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, sekitar pukul 10.00 WIB. Kemudian, disusul aktivis jejaring media sosial, Fadjroel Rachman, dan Ketua Kontras Haris Azhar. (Baca: Bambang Widjojanto, Mabes Kantongi 3 Barang Bukti)
Haris mengatakan kedatangannya itu untuk solidaritas mendukung KPK. "Pokoknya, KPK kami dukung. (Kami) ingin mengetahui penangkapan BW," ujar Haris, Jumat, 23 Januari 2015. (Baca: Menkopolkam: Kami Akan Selamatkan Keduanya)
Bambang ditangkap Bareskrim Polri saat mengantar anaknya ke sekolah di Depok tadi pagi. Pihak Mabes Polri menyebutkan penangkapan Bambang dilakukan karena telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemberian keterangan palsu saat sidang di Mahkamah Konstitusi. (Baca: Wakil Ketua KPK Bambang W. Ditangkap Polisi)
Saat itu Bambang menjadi kuasa hukum dari salah satu calon kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 2010. Pihak Mabes membantah bahwa penangkapan Bambang merupakan aksi balas dendam Polri karena KPK telah menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan penerimaan gratifikasi. (Baca: Denny Indrayana: Jokowi Harus Turun Tangan)
LINDA TRIANITA
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Eksekusi Mati | Harga BBM Turun | AirAsia | Dana Siluman Ahok
Berita terpopuler lainnya:
WhatsApp di Komputer, Begini Cara Install-nya
Mulai Pekan Depan, Polwan Boleh Berjilbab
Wakil Ketua KPK, Bambang W Ditangkap Polisi