Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Raja Abdullah, Tokoh Reformis Arab Saudi

image-gnews
Presiden George W. Bush bertemu dengan Raja Arab Saudi Abdullah saat berkunjung ke peternakan Al Janadriyah  di Al Janadriyah, Arab Saudi, 15 Januari 2008. Tahta Raja Arab Saudi digantikan oleh, Putra Mahkota Pangeran Salman yang tidak lain adiknya sendiri. REUTERS/Kevin Lamarque
Presiden George W. Bush bertemu dengan Raja Arab Saudi Abdullah saat berkunjung ke peternakan Al Janadriyah di Al Janadriyah, Arab Saudi, 15 Januari 2008. Tahta Raja Arab Saudi digantikan oleh, Putra Mahkota Pangeran Salman yang tidak lain adiknya sendiri. REUTERS/Kevin Lamarque
Iklan

TEMPO.CORiyadh - Raja Arab Saudi Abdullah menutup usia pada hari Jumat dinihari, 23 Januari 2015, pada usia 90 tahun. Raja Abdullah merupakan Raja Arab Saudi keenam. Ia dikenal modern dalam memimpin negara yang dikenal konservatif itu. Masa kepemimpinannya telah mendorong reformasi ekonomi dan sosial kerajaan.

Lahir pada tahun 1924, Abdullah adalah anak dari Raja Abdulaziz bin Abdul Rahman Al Saud--penemu Kerajaan Arab Saudi modern yang ketiga. Ia mendapat pengaruh dari ayahnya dalam bidang agama, pemerintahan, politik, administrasi, dan kepemimpinan. 

Raja Abdullah menempuh pendidikan di Sekolah Pangeran. Dia mendalami berbagai aspek pengetahuan, budaya, dan peradaban. Dengan membaca banyak pengetahuan, ia memahami berbagai bidang budaya, politik, dan ekonomi. Selain belajar di sekolah, Abdullah juga diajarkan nilai-nilai kehormatan, kesederhanaan, keberanian, dan kemurahan hati untuk membantu sesama oleh lingkungannya. (Baca: Raja Arab Abdullah Wafat, Ini Profil Penggantinya  )

Reformasi ekonomi juga datang ke depan di bawah Raja Abdullah. Pada tahun 2005, proyek Raja Abdullah Economic City diumumkan, dan rencana multimiliar dolar yang bertujuan membuat Arab Saudi menjadi salah satu tujuan dari sepuluh dunia untuk investasi.

Dalam keluarga Kerajaan Arab Saudi, ia merupakan tokoh yang penting karena selalu memegang posisi penting. Ia memegang pos-pos wakil menteri pertahanan dan komandan Saudi Arabian National Guard. Raja Abdullah dijadikan sebagai putra mahkota ketika Raja Fahd naik takhta. Pada tahun 1995, ketika Raja Fahd mengalami stroke berat, ia menjadi penguasa de facto negara. Sepeninggal Raja Fahd pada tahun 2005, Abdullah naik takhta menjadi Raja. (Baca: Ini Aneka Tantangan Raja Arab Saudi Salman)

Selama masa kepemimpinannya, Abdullah menorehkan banyak prestasi untuk kerajaan dan negaranya. Misalnya, pada bidang pendidikan, ia membuat 16 universitas baru. Pada bidang ekonomi, ia melakukan reformasi ekonomi besar-besaran dengan proyek “Kota Ekonomi” dan rencana untuk membuat Arab Saudi sebagai salah satu dari sepuluh negara tujuan investasi. Di samping itu, Abdullah merupakan pemimpin eksportir minyak terbesar di dunia dan kelas berat di panggung regional. (Baca: Raja Arab Saudi Wafat, Dunia Sampaikan Duka  )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abdullah dikenal sebagai raja yang baik dan rajin membangun hubungan dengan negara lain, terutama dengan Amerika Serikat. Berkat Raja Abdullah, Saudi memiliki hubungan yang baik dengan AS. Abdullah merupakan warga Kerajaan Arab Saudi pertama yang melakukan kunjungan resmi ke AS pada tahun 1976 dan bertemu Presiden Gerald Ford. 

Setelah itu, Abdullah melakukan beberapa kunjungan ke Amerika Serikat. Termasuk pada 25 April 2005 saat Putra Mahkota Abdullah diterima oleh Presiden George W. Bush di peternakan presiden di Crawford, Texas. Bahkan, pada tahun 2008, Raja Abdullah dua kali menjadi tuan rumah Presiden Bush di peternakan kerajaan di Jenadriyah, dan terakhir pada bulan Mei ketika Presiden Bush mengunjungi Arab Saudi untuk menandai peringatan 70 tahun hubungan Saudi-AS.

Raja Abdullah memiliki 35 anak dari 13 istri. Salah satu anaknya, Putri Adila, adalah advokat terbuka untuk hak perempuan. Ia mendukung hak-hak perempuan dan menentang kekerasan dalam rumah tangga, serta memimpin beberapa organisasi amal.

GULFNEWS.COM | CININTYA SYAKYAKIRTI

Baca juga:
Yaman Krisis, AS Tarik Staf dari Kedutaan
Bahas BW, Kapolri dan Bareskrim Ikut Temui Jokowi
Semen Padang Pecat Pelatih Jafri Sastra
Polisi: Jadi Tersangka Bambang Widjo Bisa Tak Diperiksa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Seorang perawat menggendong anak kurang gizi di rumah sakit di Sanaa, Yaman, 28 Juli 2015. Perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 3.500 orang. UNICEF mengatakan korban tewas termasuk 365 anak-anak. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.


Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Detik-detik Crane Jatuh di Mekah
Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.


Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Kian Terbuka
Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.


Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang dengan Raja Arab Saudi Salman di Kremlin di Moskow, Rusia, 5 Oktober 2017. Empat hari di Rusia, Raja Salman akan membicarakan tentang minyak dan konflik Suriah. REUTERS
Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.


Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Seorang pendukung gerakan Houthi dan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh mengacungkan dua jarinya saat memperingati dua tahun intervensi militer koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. Koalisi Saudi melakukan penyerangan sejak. REUTERS/Khaled Abdulla
Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.


Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Kepolisian Arab Saudi menahan seorang bocah yang berjoged di jalanan. theguardian.com
Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan


Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Mohammad bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. independent.co.uk
Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.


Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Penyanyi Arab Saudi, Abdallah Al Shaharani ditangkap karena melakukan gerakan dabbing di atas panggung. Youtube.com
Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik


Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Sejumlah petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap kantor Kedubes Arab Saudi di Teheran, Iran, 2 Januari 2016. REUTERS
Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.


Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Wisatawan menikmati air di sebuah pantai di resor Laut Merah, Sharm el-Sheikh, Kairo, 27 Maret 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.