TEMPO.CO , Jakarta:- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan organisasinya belum terpikirkan untuk menarik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Malik Fajar. Sebab, jabatan di Wantimpres itu berkaitan dengan personal, bukan institusi. (Baca:KPK Protes Polisi Perlakukan Bambang Bagai Teroris)
"Tidak pernah ada pembicaraan itu dan belum terpikirkan. Apalagi peristiwanya baru hari ini," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 Januari 2015. Malik dilantik menjadi Wantimpres, Joko Widodo pada Senin, 19 Januari lalu, bersama delapan orang lainnya.
Sebelummya, beredar kabar bahwa Muhammadiyah akan menarik kembali Malik Fajar dari Wantimpres. Hal ini berkaitan penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Din mengaku belum mendapat kabar tersebut. Justru ia mengaku heran dengan kabar itu. (Baca:Bambang Widjojanto Tersangka: Kisah yang Menjerat)
Jumat pagi, 23 Januari 2015, Badan Reserse Kriminal Polri menangkap Bambang terkait sengketa Pemilihan Kepala Daerah 2010 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Ia dituduh mengumpulkan para saksi untuk memberikan keterangan palsu di pengadilan Mahkamah Konstitusi.
Menurut Din, Jokowi harus segera bertindak untuk menyelesaikan persoalan tersebut. "Bukan sekedar ber-statement agar tidak saling bergesekan," ujarnya. (Baca:Pelapor Kasus Bambang Widjojanto dari PDIP, Siapa Dia?)
DEWI SUCI RAHAYU
Terpopuler:
Kutipan 5 Tokoh yang Sudutkan KPK
Bambang Widjojanto Ditangkap, Denny: Ini Berbahaya
Gaji Lurah di Jakarta Rp 33 Juta, Ini Rinciannya
Ini Isi Surat Vokalis Napalm Death untuk Jokowi
Ke Komite Etik KPK, Hasto Siapkan Alat Foto-CCTV