TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, menilai tuduhan yang menyebutnya menyuruh saksi memberi keterangan palsu di sidang Mahkamah Konstitusi pada 2010 tak berdiri sendiri. (Baca: Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi)
Bambang mengatakan, kasus ini berhubungan dengan penetapan calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka. "Kalau melihat pengetahuan dan pengalaman saya dalam menangani kasus, ini pasti tak berdiri sendiri," kata Bambang di rumahnya di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 24 Januari 2015. (Baca: Kasus Kotawaringin di MK, Kok KPK yang Digeledah?)
Kecurigaan Bambang bukan tanpa dasar. Bambang mengatakan pelapor kasus tersebut, Sugianto Sabran, merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sugianto melaporkan Bambang pada 19 Januari 2015 atau enam hari setelah KPK mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka. (Baca: Beda Paling Nyata Bambang KPK - Budi 'Kapolri')
Pada Kamis, 22 Januari 2015 atau sehari sebelum Bambang ditangkap penyidik Bareskrim Mabes Polri, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyerang KPK. Hasto membeberkan pertemuannya dengan Ketua KPK Abraham Samad yang melobi agar bisa dicalonkan sebagai pendamping Joko Widodo. Saat itu Jokowi baru digadang sebagai calon presiden yang akan diusung oleh PDIP. "Ini menjadi menarik karena plt Sekjen PDIP menyerang KPK," ujarnya. (Baca: Aneh, Wakapolri Tak Tahu Penangkapan Bambang KPK)
Bambang mengatakan keterkaitan penangkapannya dengan Budi Gunawan sulit dihindari. Namun, Bambang mengaku tak punya bukti. Bambang mengatakan akan mengikuti proses hukumnya. Bambang juga mempertimbangkan mengajukan pengunduran diri kepada pimpinan KPK. "Nanti biar pimpinan yang mempertimbangkan," katanya. (Baca juga: 'Cicak Vs Buaya Jilid II Bisa Lebih Dahsyat')
NUR ALFIYAH
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK
KPK Vs Polri, Din Syamsuddin: Karena Sikap Jokowi