TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Oce Madril, menyarankan Presiden Joko Widodo meniru langkah pendahulunya, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk menyelesaikan permasalahan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. (Baca: Penghancuran KPK Tiga Indikasi PDIP-Mega Bermain)
Strategi yang dipakai Presiden Yudhoyono untuk menyelesaikan masalah Cicak versus Buaya 2011 dengan membentuk tim independen. Kini Jokowi bisa memakai cara yang sama. "Caranya bikin tim untuk usut kasusnya Bambang Widjojanto, seperti tim delapan yang dibentuk Yudhoyono," kata Oce saat dihubungi, Sabtu, 24 Januari 2015. "Walhasil bukan Polri yang usut kasusnya Bambang Widjojanto."
Menurut dia, tim khusus tersebut bisa terdiri dari kalangan independen yang tak punya kaitan dengan KPK dan Polri. Mereka bisa dari kalangan akademisi bidang hukum, pakar hukum, personel Kejaksaan Agung, hingga tokoh masyarakat.
Tim tersebut akan bekerja menyidik dugaan kasus pidana yang dituduhkan ke Bambang Widjojanto. Penyidik Badan Reserse dan Kriminal Polri dilarang ikut campur dalam penyidikan tersebut. Di sisi lain, KPK dipersilakan melanjutkan penyidikan dugaan kepemilikan rekening gendut Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Pembentukan tim khusus bukan upaya intervensi presiden terhadap suatu kasus, tapi cara untuk meredam dugaan 'perang' antara KPK dan Polri," kata Oce.
Kemarin di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Jokowi hanya meminta agar proses hukum penangkapan Bambang dilakukan secara obyektif. “Saya sebagai kepala negara juga meminta tak terjadi gesekan antara Polri dan KPK dalam menjalankan tugas masing-masing,” kata Jokowi. (Baca: Bambang KPK Ditangkap Jokowi Tolak Intervensi)
Dalam penjelasan itu, Jokowi tidak memberikan pembelaan kepada KPK, yang terancam lumpuh akibat unsur pimpinannya tak komplet. Selain Bambang yang ditangkap polisi, anggota pimpinan KPK berkurang satu karena Busyro Muqoddas, yang habis jabatannya, belum ada penggantinya. Dua calon masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat.
INDRA WIJAYA
Berita Lain:
Setelah Bambang KPK Giliran Adnan Pandu Diincar
Putri Bambang KPK: Ayah Keren Banget, Umi
Soal Bambang, Oegroseno Kabareskrim Patut Ditabok
