TEMPO.CO, Yogyakarta - Kecewa karena Presiden Joko Widodo tidak tegas dalam konflik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, musikus dari Jogja Hip Hop Foundation, Marzuki Muhammad, mencabut dukungannya. Pada saat kampanye pemilihan presiden, ia menciptakan lagu untuk Jokowi.
Marzuki alias Juki alias Kill The DJ ikut berorasi dalam demonstrasi di depan markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 24 Januari 2015. Ia berorasi dan meminta Presiden tidak mengkhianati rakyat dengan melumpuhkan pemberantasan korupsi. (Baca: 3 Firasat Bambang Widjojanto Sebelum Ditangkap)
"Saya pernah membuat lagu untuk Jokowi, sekarang saya mengkritik," kata Juki di depan gerbang Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 24 Januari 2015.
Sebagai relawan Jokowi, Juki ikut mengkampanyekan Jokowi sebagai presiden. Kini memilih ia membuat "parlemen jalanan". Jika Presiden Jokowi tidak benar dalam mengambil kebijakan maka ia dan teman-teman sesama musikus akan mengkritik. (Baca: Setelah Bambang KPK, Giliran Adnan Pandu Diincar)
Marzuki mengingatkan, Jokowi jadi presiden karena dipilih rakyat, bukan partai politik. Jika pemilihan didasarkan pada perolehsan suara partai politik, Jokowi dipastikan dia akan kalah.
Marzuki juga meminta polisi mencabut status tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. "Jika tidak dicabut, maka polisi akan berhadapan dengan rakyat," ujarnya. "Kami sebagai rakyat tidak akan tinggal diam," kata Juki. (Baca: Kisruh KPK Vs Polri, TNI: Kami Bukan Jaga KPK)
Juki adalah pencipta lagu Bersatu Padu Coblos Nomor 2 yang populer saat pemilihan presiden.
MUHAMMAD SYAIFULLAH
Topik terhangat:
Budi Gunawan | Bambang Widjojanto | Tabrakan Pondok Indah | AirAsia
Berita terpopuler lainnya:
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Mega Gelar Pesta di Hari Penahanan Bambang KPK
KPK Vs Polri, Din Syamsuddin: Karena Sikap Jokowi