Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Persaingan, Pekerja Sosial Disertifikasi  

image-gnews
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, memberikan pengarahan kepada ratusan TKI ilegal yang dipulangkan dari Malaysia, saat tiba di bandara Juanda, Surabaya, 24 Desember 2014. 122 TKI ilegal asal Jawa Timur tiba di Surabaya dengan menumpang pesawat Hercules yang di sediakan oleh Pemerintah Indonesia. TEMPO/Fully Syafi
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, memberikan pengarahan kepada ratusan TKI ilegal yang dipulangkan dari Malaysia, saat tiba di bandara Juanda, Surabaya, 24 Desember 2014. 122 TKI ilegal asal Jawa Timur tiba di Surabaya dengan menumpang pesawat Hercules yang di sediakan oleh Pemerintah Indonesia. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Kementerian Sosial menyiapkan sertifikasi bagi pekerja sosial dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean. Sejauh ini dari puluhan ribu pekerja sosial, hanya 264 yang yang telah tersertifikasi. Karena itu lembaga sertifikasi di bawah naungan Badan Pendidikan dan Penelitian Kementerian Sosial akan meningkatkan kualitas pekerja sosial melalui sertifikasi tersebut.

"Insya Allah kami siap menghadapi serbuan pekerja sosial dari negara lain," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Universitas Islam Malang, Sabtu, 24 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Pekerja Sosial Akan Disertifikasi)

Menurut dia, acuan bagi standar pekerja sosial berasal dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) yang dikelola Kementerian Sosial. Sebanyak 38 perguruan tinggi yang memiliki jurusan kesejahteraan sosial juga merujuk kepada STKS.

Saat Masyarakat Ekonomi Asean diberlakukan, kata Khofifah, Indonesia bakal diserbu pekerja asing termasuk pekerja sosial dari negara-negara di Asia Tenggara. Mereka umumnya telah mempelajari bahasa Indonesia dan telah tersertifikasi. Kehadiran mereka akan meningkatkan persaingan tenaga kerja di Indonesia. (Baca: Tugas Khofifah dari Buruh Migran hingga Narkoba)

Selama ini masih banyak pekerja sosial, seperti fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, yang berlatar belakang pendidikan teknik dan ekonomi alias tak sesuai dengan bidang kerjanya. "Sehingga mereka tak memiliki kemampuan dan standar yang sama dengan pekerja sosial berlatar belakang pendidikan kesejahteraan sosial," kata Khofifah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khofifah menambahkan, jumlah tenaga profesional pekerja sosial di Indonesia masih jauh dari angka ideal. Total jumlah pekerja sosial sebanyak 15.522 orang atau baru 10 persen dari yang total dibutuhkan 155 ribu. Keterbatasan pekerja sosial profesional itu ditambal dengan pekerja sosial dari karang taruna dan tagana yang bersifat sukarela yang jumlahnya sekitar 378 ribu pekerja. (Baca pula: Janji Tak Korupsi, PNS Kementerian Khofifah Gugup)

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler:
Pelapor Bambang KPK dan Isu Jari Aktivis
Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok
Sikap Prabowo dan 3 Kejanggalan Kasus Bambang KPK
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Bambang KPK Ditangkap, Ahok dan Jokowi Satu Suara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

18 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

1 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

4 hari lalu

Penumpang melintasi rel kereta api pada jam sibuk di stasiun kereta Gare de Lyon, saat karyawan kereta melakukan aksi mogok massal, di Paris, 3 April 2018. Aksi mogok pekerja kereta di Prancis mengganggu kelancaran perjalanan kereta di Eropa terutama untuk rute perjalanan dari Prancis ke Inggris dan Brussels yang dilayani kereta Eurostar. REUTERS
Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.


Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.


Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

14 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

14 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.


Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

21 hari lalu

Presiden Jokowi singgung produk UMKM kerupuk 'Mama Muda' saat memberikan sambutan di BRI Microfinance Outlook 2024, Menara Brilian, Jakarta Selatan, Kamis 7 Maret 2024. TEMPO/ Subekti
Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.


Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

28 hari lalu

PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

29 hari lalu

Pelatihan kewirausahaan bagi 120 penyandang disabilitas dan kelompok rentan di Sentra Efata Kupang, 26 Februari hingga 3 Maret 2024. (TEMPO/Sandi Prasetyo).
Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

Kelas pengolahan makanan di Sentra Efata selama sepekan fokus mengajarkan pengolahan makanan menggunakan bahan yang mudah ditemui di NTT.


Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

37 hari lalu

Ilustrasi Tenaga Honorer
Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.