TEMPO.CO, Malang - Kementerian Sosial menyiapkan sertifikasi bagi pekerja sosial dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean. Sejauh ini dari puluhan ribu pekerja sosial, hanya 264 yang yang telah tersertifikasi. Karena itu lembaga sertifikasi di bawah naungan Badan Pendidikan dan Penelitian Kementerian Sosial akan meningkatkan kualitas pekerja sosial melalui sertifikasi tersebut.
"Insya Allah kami siap menghadapi serbuan pekerja sosial dari negara lain," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Universitas Islam Malang, Sabtu, 24 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Pekerja Sosial Akan Disertifikasi)
Menurut dia, acuan bagi standar pekerja sosial berasal dari Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) yang dikelola Kementerian Sosial. Sebanyak 38 perguruan tinggi yang memiliki jurusan kesejahteraan sosial juga merujuk kepada STKS.
Saat Masyarakat Ekonomi Asean diberlakukan, kata Khofifah, Indonesia bakal diserbu pekerja asing termasuk pekerja sosial dari negara-negara di Asia Tenggara. Mereka umumnya telah mempelajari bahasa Indonesia dan telah tersertifikasi. Kehadiran mereka akan meningkatkan persaingan tenaga kerja di Indonesia. (Baca: Tugas Khofifah dari Buruh Migran hingga Narkoba)
Selama ini masih banyak pekerja sosial, seperti fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, yang berlatar belakang pendidikan teknik dan ekonomi alias tak sesuai dengan bidang kerjanya. "Sehingga mereka tak memiliki kemampuan dan standar yang sama dengan pekerja sosial berlatar belakang pendidikan kesejahteraan sosial," kata Khofifah.
Khofifah menambahkan, jumlah tenaga profesional pekerja sosial di Indonesia masih jauh dari angka ideal. Total jumlah pekerja sosial sebanyak 15.522 orang atau baru 10 persen dari yang total dibutuhkan 155 ribu. Keterbatasan pekerja sosial profesional itu ditambal dengan pekerja sosial dari karang taruna dan tagana yang bersifat sukarela yang jumlahnya sekitar 378 ribu pekerja. (Baca pula: Janji Tak Korupsi, PNS Kementerian Khofifah Gugup)
EKO WIDIANTO
Berita Terpopuler:
Pelapor Bambang KPK dan Isu Jari Aktivis
Soal Bambang, Oegroseno: Kabareskrim Patut Ditabok
Sikap Prabowo dan 3 Kejanggalan Kasus Bambang KPK
Abraham Minta Panglima TNI Moeldoko Lindungi KPK
Bambang KPK Ditangkap, Ahok dan Jokowi Satu Suara