TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Hendro Prasetyo menyarankan Megawati Soekarnoputri mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam kongres yang akan digelar pada April mendatang.
Sigi LSI terbaru yang melibatkan 1.220 responden menunjukkan 51 persen responden menghendaki Megawati, 68 tahun, tak menjabat Ketua Umum PDIP lagi untuk lima tahun ke depan. “Publik merasa partai politik sebaiknya dipimpin oleh tokoh muda,” ujar Hendro saat merilis hasil survei tersebut, Ahad, 25 Januari.
Megawati menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan sejak 1993, yang kala itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia. Setidaknya Megawati sudah 22 tahun memimpin partai kaum marhaen itu. Peserta Rapat Kerja Nasional PDIP pada September tahun lalu secara aklamasi merekomendasikan Mega memimpin lagi untuk periode 2015-2020. Padahal survei LSI menunjukkan 60 persen responden menginginkan generasi muda memimpin partai. (Baca juga: Jokowi Jangan Pindahkan Istana ke Rumah Mega)
Survei yang digelar pada awal Januari itu memperlihatkan kader PDIP yang kini jadi presiden, Joko Widodo, 53 tahun, lebih didukung menjadi pemimpin partai banteng untuk lima tahun ke depan ketimbang Mega. Jokowi didukung 36,8 persen responden, sedangkan Mega hanya memperoleh dukungan dari 23,9 persen responden.
Sigi regenerasi partai yang digelar Cyrus Network pada awal Desember tahun lalu juga menunjukkan Jokowi dianggap lebih mampu memimpin PDIP ketimbang Mega. Perbandingannya, Jokowi didukung 26,1 persen responden, sedangkan Mega hanya maraih 16,7 persen dukungan. (Baca: Jokowi Lebih Pantas Pimpin PDIP)
Menurut Hendro, publik merasa tokoh muda lebih bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perkembangan zaman. "Tokoh muda yang diinginkan itu berusia 41-50 tahun," tuturnya.
Ketua PDI Perjuangan Maruarar Sirait menegaskan bahwa Megawati bakal tetap maju dalam Kongres PDIP mendatang. Menurut dia, Mega masih patut memimpin partainya di tengah perpecahan sejumlah partai lain. “Tanpa pemimpin utama, kaderisasi tokoh muda tak akan berjalan,” ujarnya. "Saran dari publik yang menginginkan Jokowi naik sebagai ketua umum tentu akan dipertimbangkan."
INDRI MAULIDAR | PUTRI ADITYOWATI
Berita Lainnya
KPK vs Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat
KPK Vs Polri: Ada Buaya Moncong Putih
Ganjar Anggap KPK Gegabah Terhadap Budi Gunawan
Kuatnya KPK Bikin Koruptor Khawatir,Lalu Bersatu