TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan KPK tak hanya dikriminalkan. Menurut dia, para koruptor bersatu padu untuk menghancurkan lembaga antirasuah itu.
"Penghancuran KPK sistematis sekali," ujar Bambang di kantornya, Senin, 26 Januari 2015. Dia mengaku tahu siapa saja yang berpaya menghancurkan KPK. Namun Bambang tak mau menyebutkan nama. "Kalau saya sebut, pasti akan dikejar apa buktinya." (Baca: EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas)
Apalagi, kata dia, Wakil Ketua KPK lain, Adnan Pandu Praja, juga dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri atas tuduhan merampok 85 persen saham PT Daisy Timber. "Itu sistematis, termasuk (pelaporan) Pak Pandu."
Namun Bambang mengaku ikhlas bila harus menjadi korban upaya penghancuran KPK ini. "Kalau saya harus jadi korban agar proses pemberantasan korupsi kuat, saya ikhlas. Saya yakin pemberantasan korupsi tidak lemah, tapi terus berjalan," ujarnya. (Baca:Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK)
Bambang ditangkap Bareskrim Polri setelah mengantar anaknya ke sekolah di Depok pada Jumat pagi, 23 Januari 2015. Mabes Polri menyebutkan Bambang ditangkap karena ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu dalam sidang sengketa hasil pilkada Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi pada 2010. (Baca: EKSKLUSIF: Samad KPK-Tedjo Gesekan di Istana Bogor)
Dalam persidangan, Bambang menjadi pengacara salah satu calon kepala daerah Kotawaringin Barat. Penangkapan Bambang ini berjarak sepuluh hari dengan pengumuman KPK tentang penetapan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus