TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Hasyim Muzadi menilai sudah ada upaya-upaya yang ingin menghancurkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menyampaikan pendapatnya tersebut saat menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin siang ini, 26 Januari. (Baca: Penghancuran KPK, Tiga Indikasi PDIP-Mega Bermain)
"Ini sudah ada upaya penghancuran KPK. Saya save KPK, save Polri," kata Hasyim. Di KPK, Hasyim bertemu dengan pimpinan KPK selama satu jam. (Baca: Bambang Widjojanto Mengajukan Pemberhentian Sementara)
Tujuan kedatangannya untuk membahas status Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, yang dijadikan tersangka oleh Badan Reserse Kriminal Polri terkait kasus mengarahkan saksi-saksi untuk memberi keterangan palsu. Hasyim mengaku kedatangannya ke KPK ini atas inisiatif pribadi. (Baca: Kini, Giliran Zulkarnain KPK Dilapor ke Polisi)
Menurut Hasyim, Dewan Pertimbangan Presiden sudah membahas kisruh antara KPK-Polri ini. Polemik tersebut berawal ketika KPK menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Sepekan berikutnya, giliran Bareskrim yang menjadi tersangka Bambang Widjojanto. Selain itu, Ketua KPK Abraham Samad, dan dua wakil ketua, Adnan Pandu Pradja dan Zulkarnaen dilaporkan pula ke polisi.
Hasyim enggan membocorkan hasil pembahasan Dewan Pertimbangan Presiden mengenai kisruh dua lembaga penegak hukum tersebut. "Kami sudah kasih memberi masukan ke presiden, tapi ya tidak bisa diungkapkan," katanya.
LINDA TRIANITA
Berita Lain
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK