TEMPO.CO, Bandung - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) akan membangun pelabuhan peti kemas di Cibitung, Bekasi, pada 2015. Pelabuhan ini sanggup menampung peti kemas hingga 3 juta twenty-foot equivalent unit (TEUs). "Proyek ini akan dimulai pada semester II," kata Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino setelah bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Gedung Sate, Senin, 26 Januari 2015. (Baca: Pelindo II Bangun Jalur Air Priok Cibitung)
Lino mengatakan Pelabuhan Cibitung akan diubah menjadi pelabuhan ekspor-impor barang. Sebelumnya, pelabuhan ini hanya melayani kapal tongkang. Rencananya, peti kemas yang ditampung di pelabuhan yang berjarak 2,5 kilometer dari Kawasan Industri Cikarang itu diangkut dengan kapal tongkang. Moda transportasi ini memanfaatkan kanal Sungai Citarum jalur Cibitung-Bekasi-laut. "Nanti port of origin barang dari pelabuhan ini adalah Cikarang, bukan Tanjung Priok. Di pelabuhan ada kantor Bea-Cukai dan menjadi pelabuhan destinasi," ujar Lino.
Menurut Lino, setelah Pelabuhan Cibitung berdiri, Tanjung Priok akan menjadi port hub Indonesia. Barang yang dibawa lewat kapal tongkang dari Cibitung diangkut ke kapal yang berlabuh di Tanjung Priok. "Tidak ada lagi pos Bea-Cukai," katanya. (Baca: Jokowi: Waktu Bongkar-Muat Maksimal 4 Hari)
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mendukung rencana pembangunan Pelabuhan Cibitung. Deddy mengatakan pelabuhan ini membuat pengiriman barang lebih murah dan cepat. Pelabuhan Cibitung juga bisa mengurangi kemacetan lalu lintas. "Dengan kanal, pengendalian banjir bisa berjalan dan kemacetan lalu lintas berkurang," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan panjang kanal sungai jalur Cibitung-Bekasi-laut mencapai 20 kilometer. Jika diperpanjang menuju Cikampek, perlu tambahan jalur 10 kilometer. "Akses infrastruktur jalan tol dan kereta menuju Cibitung juga sudah tersedia," ucapnya. (Baca juga: Pembangunan New Tanjung Priok Dikebut )
AHMAD FIKRI
Berita Lain
Ternyata Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Pernah Rusak
Lima Maskapai Ini Paling Banyak Dikeluhkan
Lion Air Paling Banyak Dikeluhkan, Ini 3 Sebabnya