Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temuan Mengejutkan dari Studi Soal Pornografi

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Montréal – Seorang peneliti dari Université de Montréal meluncurkan studi terbaru tentang efek pornografi pada laki-laki. Penelitian ini dimulai dengan mencari pria di usia 20-an yang tak pernah mengonsumsi apapun yang berbau pornografi.

Hasilnya mengejutkan. “Tapi kami tak menemukan satupun pria,” kata Simon Louis Lajeunesse, peneliti yang sedang mengenyam pendidikan pasca-doktoral, seperti dikutip dari Sciencedaily, Senin, 26 Januari 2015.

Karena itu dia memindahkan fokusnya ke 20 mahasiswa laki-laki heteroseksual yang melihat tayangan pornografi. Lajeunesse mengatakan, tujuan dari penelitiannya ialah melihat dampak pornografi—dalam segala bentuknya—pada seksualitas laki-laki dan persepsi mereka tentang pria dan wanita.

Lajeunesse mengatakan, para peserta telah melihat aksi pornografi, film dan video, sejak remaja. Namun, tak satupun dari peserta melakukan seksualitas secara abnormal, atau dalam artian perilaku seksual menyimpang. (Baca: 38 Persen Pelaku Seksual Anak Terinspirasi Situs Porno)

Sebanyak 90 persen peserta, kata Lajeunesse, pertama kali mengenal pornografi dari internet. Sedangkan 10 persen sisanya menyewa dari toko video.

Selain itu, studi ini juga mengungkap bahwa pria lajang menonton film “biru” tiga kali seminggu minimal 40 menit. Sementara yang menjalin hubungan dengan seorang perempuan melihat tayangan pornografi rata-rata 1,7 kali seminggu selama 20 menit.

Mengutip hasil studi, Lajeunesse mengatakan, para pria telah melihat pornografi sejak umur 10 tahun. “Saat rasa penasaran terhadap apapun sedang tinggi,” ujarnya. Hanya, dia menjelaskan, para peserta akan membuang tayangan yang menurut mereka tak sesuai dengan pribadi mereka. (Baca: Cegah Kejahatan Seksual, Menteri Rudi Tutup Situs)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat dewasa, para peserta mengaku lebih akan memilah tayangan pornografi yang tak mereka sukai. Misalnya, adegan kekerasan atau apapun. Tapi uniknya, kata Lajeunesse, pornografi tak mengubah persepsi para peserta terhadap perempuan ataupun hubungan seksualitas mereka.

Karena itu, Lajeunesse membantah tayangan pornografi berdampak terhadap perilaku seksual menyimpang ataupun tindakan perkosaan terhadap perempuan. Tindak kekerasan seksual, menurut dia, bisa saja dipicu oleh narkoba, alkohol, atau hal lainnya.

SCIENCEDAILY | AMRI MAHBUB

Berita lainnya:
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...? 
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK 
Jokowi Bikin Tim, Ada 7 Keanehan Kasus Bambang KPK

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru