TEMPO.CO, Athena - Kemenangan partai sayap kiri Yunani, Syriza, pada Senin, 26 Januari 2015, membawa Alex Tsipras--pemimpin partai tersebut-- ke kursi perdana menteri. Alex menjadi perdana menteri termuda Yunani sejak 1865.
Lahir pada 28 Juli 1974, seperti dilansir Sky News, Alexis Tsipras sejak remaja sudah tertarik dengan dunia politik dan melakukan gerakan revolusioner. Ia bergabung dengan sebuah organisasi komunis kaum muda. Pada usia 17 tahun, ia mengorganisasi gerakan reformasi pendidikan di SMA-nya. Revolusi tersebut adalah penegakan hak untuk menilai diri sendiri apakah ingin masuk kelas atau tidak. (Baca: Partai Antipenghematan Menang Pemilu di Yunani)
Selepas SMA, ia melanjutkan studi di teknik sipil di National Technical University of Athens (NTUA) dan lulus pada 2000. Setelah itu, ia melanjutkan studi pascasarjana dalam bidang perencanaan kota dan wilayah di NTUA. Dia juga mulai bekerja sebagai insinyur sipil dalam industri konstruksi. Dia menulis beberapa studi dan proyek dengan tema Kota Athena.
Sebagai mahasiswa, ia bergabung dengan kelompok gerakan sayap kiri Enceladus. Alex terpilih menjadi anggota dewan eksekutif serikat mahasiswa di NTUA. Ia menjadi perwakilan mahasiswa di senat universitas. Pada 1995-1997, ia adalah anggota Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Mahasiswa Nasional Yunani.
Namanya melambung saat gerakan mahasiswa di Yunani dimulai. Ia tampil sebagai tamu dalam acara televisi yang diselenggarakan oleh jurnalis Anna Panagiotarea. Dalam wawancara, ia membela hak siswa SMP dan SMA dalam soal ketidakhadiran siswa tanpa pemberitahuan orang tua--pembelaan yang bertentangan dengan pendapat kebanyakan orang.
Pada 2008 ia memulai karier politiknya. Alex menjadi pemimpin muda Partai Syriza yang dibentuk pada 2004. Partai ini merupakan koalisi kelompok sayap kiri dari beragam latar belakang, dari Maois hingga kiri hijau.
Alex dikenal sebagai pemimpin yang nyentrik dan tidak mempunyai rasa takut. Sebagai pemimpin Syriza, Alex melakukan pendekatan yang dahsyat kepada masyarakat dan berkomitmen melaksanakan agenda anti-penghematan. Ia membawa partainya meraih 27 persen suara pada Pemilihan Umum 2012. Hal tersebut membuat Syriza menjadi partai terbesar kedua di parlemen Yunani.
Pemimpin yang menyatakan tidak suka dan tidak akan memakai dasi ini, walaupun telah melunakkan pendekatan kepada publik agar menjadi pendukungnya, masih memiliki gairah revolusioner Che Guevara. Sebab, ia adalah pengagum fanatik Che Guevara.
Selain itu, Alex dikenal nyentrik karena, antara lain, menjelang Pemilu 2012, ia lebih suka bepergian dengan menggunakan sepeda motor dibanding mobil mewah. Dia tidak seperti pemimpin partai lain.
Kebijakan penghematan dilaksanakan karena selama lima tahun ini Yunani didera resesi, kenaikan pajak, dan tingkat pengangguran yang parah--satu dari empat orang menganggur. Tapi Alexis melawan kebijakan tersebut. Ia merupakan pemimpin yang dengan tegas menyatakan anti terhadap kebijakan itu.
Ia ingin melakukan negosiasi ulang persyaratan bailout International Monetary Fund dan Uni Eropa. Selain itu, ia ingin mengusahakan penghapusan sebagian utang Yunani oleh Eropa. Bisa dibilang, ia melawan arus Eropa.
SKYNEWS | CININTYA SYAKYAKIRTI
Baca juga:
Serena Williams Tetap Perkasa Saat Sakit Batuk
Mata: Van Gaal Bawa MU ke Jalan Benar
Hambalang, Bendahara PDIP Disebut Terima Rp 2,5 M
Mimpi Ayah Sherina, Birokrat Baru Industri Kreatif