Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mayoritas Penderita Gangguan Jiwa di Ciamis Miskin  

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Ilustrasi
Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Ciamis - Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendadak diperbincangkan banyak orang. Sebanyak 28 warga di desa itu mengalami gangguan jiwa. Mayoritas penderita gangguan jiwa di kampung ini merupakan warga tidak mampu. Jangankan mengobati pasien ke dokter spesialis kejiwaan atau dokter syaraf, untuk kebutuhan sehari-hari saja keluarga mereka hidup pas-pasan.

Anah, 65 tahun, ibu dari penderita gangguan jiwa Maman Karman, mengatakan keluarga sudah berusaha mengobati pasien ke pengobatan alternatif. Namun hasilnya nihil. "Sudah dibawa ke ajengan dan pengobatan alternatif," katanya saat ditemui di rumahnya.

Keluarga belum pernah membawa pasien ke dokter atau rumah sakit untuk berobat. Alasannya, berobat ke dokter biayanya mahal. Selain itu, keluarga khawatir Maman mengamuk saat berada di dokter atau rumah sakit.

Ditanya soal kartu Jamkesmas dan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Anah mengaku tidak memilikinya. "Tidak punya," ucap dia.

Sampai saat ini, Anah tidak pernah mengetahui penyebab anaknya menderita gangguan jiwa. Saat kecil hingga remaja, kondisi kesehatan Maman normal. Bahkan dia pernah bekerja sebelum sakit. "Dia hanya lulusan SD," kata dia.

Penderita lainnya, warga Wanasari, Fatimah, 40 tahun. Menurut Titi, 50 tahun, bibi Fatimah, keponakannya itu mempunyai suami dan tiga orang anak. Selama ini sang suami yang merawat Fatimah. Dia mulai menderita gangguan jiwa sejak anak pertama dan keduanya meninggal. "Sejak anak pertama dan kedua meninggal Fatimah sempat sembuh," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fatimah ditempatkan di sebuah kamar yang dilengkapi toilet. Menurut Titi, Fatimah tidak pernah dikeluarkan dari rumah. Bukan karena suka mengamuk, tapi karena dia suka mengambil atau mengkredit barang jika ada pedagang yang melintas di depan rumah. "Suaminya repot harus membayar barang yang diambil," katanya.

Menanggapi kondisi warga di daerahnya, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Andi Bastian, mengatakan pihaknya sedang berusaha mencari cara terbaik untuk menangani pasien gangguan jiwa itu. "Kami sedang koordinasi dengan rumah sakit jiwa provinsi," katanya. "Jika pasien menggunakan BPJS, semua biaya akan ditanggung."

Namun, dokter di Puskesmas Sindangkasih, Rais Atum, berpendapat BPJS harus disetori setiap bulan. Sementara itu, kondisi keluarga pasien mayoritas warga tidak mampu. Kecuali mereka menjadi penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan.

CANDRA NUGRAHA

Terpopuler:
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito

Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

16 hari lalu

Mantan presiden Cina Hu Jintao meninggalkan kursinya dikawal dua pria saat upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 22 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

31 hari lalu

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

34 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

39 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) menunjukkan jari yang telah dicelupkan tinta  saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

40 hari lalu

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

41 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) Pondok Rehabilitasi Sosial Jamrud Biru menunjukkan surat suara pada Pemilu 2024 di TPS 049 Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 97 pasien ODGJ Jamrud Biru yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) menggunakan hak suara pada Pemilu 2024 di 8 TPS. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.


Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

43 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?


Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

44 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.


Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

49 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.


RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

49 hari lalu

RSKD Duren Sawit. Foto : X
RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.