TEMPO.CO, Surabaya-Ketua tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiyono mengatakan berhasil mengidentifikasi satu lagi jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. "Jenazah atas nama Prawira Harja Subagio," kata Budiyono di posko crisis center Polda Jawa Timur, Selasa, 27 Januari 2015.
Jasad Prawira, 31 tahun, warga Sidoarjo, teridentifikasi berdasarkan metode primer berupa cetakan gigi. Tim identifikasi berhasil menemukan dokter yang sempat merawat gigi Prawira semasa hidup. "Setelah dicocokan dengan gigi saat ini ternyata terdapat kecocokan," kata dia. (Baca berita terkait: Identifikasi Korban Air Asia Terhambat karena Ini )
Data itu diperkuat oleh keterangan pihak keluarga bahwa korban pernah mengalami patah tulang, tepatnya di tulang selangka atau fraktur klavikula sebelah kiri. Akhirnya, tulang korban yang patah itu dipasangi pelat dan screw. "Patahan pada tulang klavikula serta pelat dan screw kami temukan pada jasad," ujar Budiyono.
Metode sekunder berupa properti juga ikut menguatkan data Prawija, yaitu liontin dan pakaian yang dia kenakan cocok dengan rekaman closed-circuit television Bandara Juanda sebelum boarding. "Berdasarkan data tersebut, maka tim DVI Polda Jawa Timur memutuskan bahwa jenazah label B067 itu tidak terbantahkan atas nama Prawira Harja Subagio," kata dia. (Baca juga: Jenazah Pramugari AirAsia Tiba di Bandung)
Menurut Budiyono, hingga hari ke-31 hari ini total ada 69 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur. Dari jumlah tersebut 54 jenazah diantaranya sudah berhasil teridentifikasi dan sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga. "Masih ada 14 jenazah yang dalam proses pendalaman," kata Budiyono.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler:
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya