TEMPO.CO, Baltimore – Jahe, kacang-kacangan, lemak ikan, dan biji-bijian merupakan sebagian dari banyak makanan yang disebut-sebut memiliki sifat antiinflamasi atau anti-peradangan. Namun bagaimana mereka bekerja?
Para ahli sepakat bahwa kandungan pada beberapa makanan memang dapat mencegah peradangan dalam tubuh. Namun, menurut mereka, meningkatkan konsumsi salah satu jenis makanan juga tak terlalu berefek pada kesehatan seseorang. (Baca: Makanan Buruk Ini Bisa Bantu Cepat Langsing)
Dalam beberapa studi, para ilmuwan mengungkap apa saja makanan yang dapat mencegah peradangan. Di dalam Journal Nutrition, misalnya, para ilmuwan menemukan khasiat biji rami yang dapat menurunkan gejala inflamasi saat dikonsumsi selama 42 hari.
“Selain studi tersebut, ada banyak studi lain,” kata Kristin Kirkpatrick, pakar diet, di Klinik Cleaveland, seperti dikutip Livescience, Selasa, 27 Januari 2015.
Dalam jurnal Cancer Prevention Research edisi Oktober 2011, ujar Kirkpatrick, para peneliti mengulas soal khasiat jahe yang dapat mengurangi peradangan usus. Contoh lain terdapat dalam Journal of Biological Chemistry. Dalam jurnal itu disebutkan curcuma, senyawa utama dalam kunyit, bisa membantu menekan mekanisme biologis yang menyebabkan peradangan di tendon.
Baca Juga:
Hanya saja, tutur Kirkpatrick, semua jenis makanan harus dikonsumsi bersamaan. Tujuannya, kata dia, meningkatkan kesehatan secara umum. (Baca: 3 Makanan Sehat Ini Bantu Merawat Jantung)
Selain itu, dia juga mengatakan soal suplemen makanan. Menurut Kirkpatrick, suplemen hanya membantu proses penyerapan nutrisi makanan dalam tubuh. “Bukan mencegah inflamasi.”
Di lain tempat, Monica Aggarwal, pakar jantung dan anggota Heart Center di Mercy Medical Centre, Baltimore, mendukung pernyataan Kirkpatrick. "Ada begitu banyak makanan yang mampu mencegah peradangan dalam tubuh," ujarnya. "Jangan hanya konsumsi satu."
Dia menyebutkan beberapa contohnya, yakni tomat, jambu biji, paprika, wortel, dan bayam. “Semuanya mengandung lycopene dan karotenoid yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.” (Baca: Kuliner Sehat Berbahan Pangan Lokal 'Ndeso')
Sebaliknya, Aggarwal merekomendasikan mengurangi konsumsi beberapa jenis makanan. Di antaranya adalah daging, telur, susu, dan makanan olahan dengan bahan pengawet.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita lainnya:
Tujuh Kebiasaan Keliru Saat Berdiet
Awas Racun, Jangan Sembarang Makan!
Dianggap Tak Sehat, 100 Restoran di Jeddah Tutup
Supaya Isi Kulkas Aman
Kapan si Kecil Perlu Inhalasi?
Buang Racun Tubuh Tak Sekadar Membersihkan Usus