TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto mengapresiasi tim independen yang dibentuk Presiden Joko Widodo. Ia berharap tim yang beranggotakan tujuh orang itu dapat segera menyelesaikan perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI.
"Kami harap tidak akan memperkeruh suasana. Kami memberikan ruang bagi Presiden untuk segera mencari solusi," kata Setya, yang juga politikus Partai Golkar itu, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 26 Januari 2015. "Supaya KPK dan Polri tetap berwibawa." (Baca: 3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK Vs Polri)
Ahad malam, 25 Januari 2015, Jokowi membentuk tim independen yang beranggotakan tujuh orang, antara lain Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidique; mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Oegroseno; dan pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar. (Baca: Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus?)
Politikus Partai Hanura, Dossy Iskandar, mengatakan harus ada tenggat waktu untuk kinerja tim tujuh tersebut. Menurut dia, Jokowi harus segera mengambil keputusan, bukan semata-mata membentuk tim yang berpotensi memperpanjang masalah. "Jangan sedikit-sedikit bentuk tim, segera putuskan!" ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU
Baca Berita Terpopuler
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Kegiatan Christopher dan Ali Sebelum Tabrakan