TEMPO.CO, Jakarta - Anggota komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Maruarar Sirait, menantang pemerintah merekrut 10 ribu pegawai pajak baru pada tahun ini. Tantangan itu disampaikan setelah pemerintah gagal memenuhi target pajak dalam tiga tahun terakhir. "Kalau memang benar ini bisa ada perubahan, silakan ajukan segera rekrutmen besar-besaran, kami siap mendukung," ujar Maruarar dalam rapat kerja pembahasan RAPBNP 2015 di gedung DPR, Selasa, 27 Januari 2015.
Maruarar meminta pemerintah tidak tanggung-tanggung dalam mengajukan penambahan pegawai pajak agar target pemasukan pajak yang direncanakan bisa tercapai. "Jangan tahun ini seribu, berikutnya dua ribu, sekalian saja 10 ribu kalau mau," kata anak politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait ini.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Mardiasmo mengatakan, tahun ini lembaganya memang sudah mengagendakan rekrutmen pegawai pajak baru sebanyak 10 ribu orang. Setatus mereka sebagai pegawai kontrak yang ditujukan untuk posisi account refresentatif dana tenaga auditor. "Karena Itu memang penting sekali," ujarnya.
Ketersediaan tenaga account refresentatif dan auditor ini menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Sebab sekarang dua posisi itu sangat minim. Selain itu, Dirjen Pajak juga akan menarik para ahli pajak dan keuangan yang berada di luar negeri. Saat ini mereka tengah menangani optimalisasi pajak di sektor komoditas barang tambang seperti minyak, gas, dan batubara. "Jangan dibohongi terus kita itu, ada orang-orang pintar kita rekrut, kita atur gajinya akan kompetitif," ujarnya.
Mardiasmo menambahkan target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.300 triliun bakal tercapai jika kepatuhan pajak wajib pajak terus meningkat. "Masih banyak wajib pajak yang belum membayar setoran dengan benar," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Berita lain:
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya
Biarkan Mbah Ronggo, Jokowi: Ini Cara Bantu KPK