TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah rapat dengar pendapat Komisi Pendidikan DPR dengan Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah, muncul kritik dari legislator untuk Menteri Anies Baswedan. "Terakhir, Pak Menteri, kenapa selalu bilang ‘next’, harusnya 'lanjut', pakai bahasa Indonesia," ujar anggota Komisi X DPR, Popong Otje Djundjunan, di gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015.
Alasan Ceu Popong--panggilan akrab Popong Otje Djundjunan--mengatakan itu karena Anies Baswedan kerap menggunakan kata “next” setiap kali mengganti paparannya. (Baca: Ceu Popong yang Pernah Bikin Heboh DPR)
Baca Juga:
Rapat dengar pendapat DPR ini sebenarnya banyak membahas tentang Kurikulum 2013 dan ujian nasional. Sebagian besar anggota DPR mendukung rencana Menteri Anies. Bahkan Ceu Popong mengaku ingin menumpahkan unek-uneknya mengenai keputusan menteri sebelumnya, M. Nuh. (Baca: Gaya Ceu Popong Saat Pimpin Sidang di DPR)
"Inginnya marah ke menteri lama, tapi sekarang yang baru, ya, saya tetep marah," kata Ceu Popong. Persoalan pertama adalah Kurikulum 2013 yang dipaksakan diterapkan pada semua sekolah. Dia kemudian menyampaikan dukungan pada putusan Menteri Anies yang membatalkan Kurikulum 2013. "Kalau dulu saja mau dengar, enggak bakal sampai ada dua kurikulum." (Baca: Tidak Ada Ujian Nasional, Siswa Tidak Termotivasi)
Ceu Popong tak berhenti di situ saja. Dia mengomentari masalah ujian nasional yang tidak menjadi syarat kelulusan. Lagi-lagi, dia tak sepakat dengan sikap M. Nuh dan mendukung ide Anies yang menghilangkan keistimewaan ujian akhir. Pada akhir pemaparan, dia menyelipkan kritik terhadap Anies tentang penggunaan kata “next” yang sering diucapkan menteri tersebut. (Baca:Politikus Minta Rancangan Kode Etik DPR Direvisi)
SYAILENDRA
Terpopuler
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya