TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan, perwakilan perdagangan di luar negeri akan menjadi ujung tombak peningkatan ekspor nasional yang ditargetkan sebesar 300 persen selama 5 tahun. Karena itu, atase perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) harus berperan aktif dan inovatif untuk meningkatkan ekspor di negara masing-masing.
"Mereka harus mampu mengkoordinasikan peningkatan ekspor bersama para pemangku kepentingan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di kantornya, Selasa, 27 Januari 2015. (Baca: Izin Ekspor Freeport Diperpanjang)
Sejumlah pejabat perwakilan perdagangan di luar negeri seperti atase perdagangan yang tersebar di 24 negara, ITPC di 19 kota di dunia, Konsul Perdagangan di Hong Kong, maupun Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan, serta dinas-dinas perdagangan provinsi dan kabupaten/kota hadir dalam forum ini. "Semuanya diberi kewajiban menciptakan strategi peningkatan akses pasar di luar negeri untuk mencapai target ekspor," kata Rachmat.
Hal ini tentu perlu didukung oleh sisi produksi di dalam negeri. Saat ini, menurut Rachmat, struktur ekspor Indonesia masih didominasi oleh produk primer yaitu mencapai 63 persen sedangkan produk manufaktur hanya 37 persen. "Jadi, kita harus mampu mengubah struktur ekspor tersebut," katanya. (Baca: Target Ekspor Non-Migas 2015 Hanya Naik 4,5 Persen)
Total ada 60 produk yang sedang disiapkan untuk mendukung perubahan struktur ekspor yaitu produk jasa, produk kreatif, produk kulit, elektronik, dan lain-lain. Kementerian Perdagangan juga tetap mengembangkan produk ekspor dengan branding nasional (misalnya rendang, sate, soto, pecel, pempek, batik, dodol garut, musik dangdut, angklung) atau indikasi geografi (java coffee, salak pondoh, manggis, domba garut, pinneaple wine, ginger wine, tuak).
Rachmat meminta semua lini bekerja sama, bersinergi saling mendukung. "Ini harus didukung oleh semua pemangku kepentingan baik instansi pembina produk maupun para pelaku usaha," katanya. (Baca: Menteri Optimistis UKM Bisa Berkompetisi di MEA)
PINGIT ARIA
Terpopuler
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Menteri Tedjo: Tak Percaya Polisi? Bubarkan Saja
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya