TEMPO.CO, Atena - Jet tempur F-16 milik angkatan udara Yunani mencium bumi di pangkalan militer Los Llanos, selatan Spanyol, Senin, 26 Januari, menewaskan sedikitnya 10 orang. Menurut pejabat senior pertahanan Spanyol kepada CNN, korban tewas itu terdiri dari delapan anggota militer Prancis dan dua pilot asal Yunani.
"Jet itu mengalami kecelakaan saat mengudara, selanjutnya jatuh menghantam pesawat lainnya di landasan tempat pasukan NATO berlatih," kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
Dalam pernyataannya kepada media massa, Menteri Pertahanan Spanyol mengatakan, selain merengut nyawa, insiden tersebut juga menyebabkan 21 orang luka-luka. "Seluruh korban cedera itu personil dari Prancis atau Italia," ucapnya.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenber, mengaku sangat sedih atas musibah tersebut. "Tragedi ini menyebabkan kami semua, keluarga besar NATO sedih. Kami mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang dicintai dan bangsa yang kehilangan. Saya berharap korban cedera segera pulih."
Stoltenberg menambahkan, "Pesawat naas itu sedianya turut ambil bagian dalam latihan NATO's Tactical Leadership Programme yang bertujuan memperkenalkan kerjasama multinasional dalam operasi udara."
Kursus latihan penerbangan NATO di pangkalan militer Spanyol diikuti oleh 750 peserta berikut pilot, kru darat, dan pendukung lainnya. Mereka berasal dari negara-negara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Belgia, Denmark, dan Yunani.
Dalam laman angkatan udara Spanyol disebutkan, latihan itu diharapkan berlangsung selama empat pekan dari 19 Januari hingga 23 Februari 2015. Materi pelatihannya terdiri dari latihan mempersiapkan pilot untuk misi taktik termasuk misi operasi malam hari.
CNN | CHOIRUL
Baca juga:
Anggota Tim Independen Jokowi Bakal Bertambah?
Soal Pajak, Menkeu: Ini Bedanya Dengan Singapura
Uang Palsu Rp 12,2 Miliar yang Disita di Jember Berasal dari JombangArifin Ilham: Jokowi, Anda Bukan Petugas Partai