TEMPO.CO , Nigeria: Boko Haram merupakan kelompok teroris paling brutal dan sadis di Afrika saat ini. Didirikan pada tahun 2002 dengan nama aslinya Jama'atu Ahlis Sunna Lidda'awati wal-Jihad yang dipimpin Abubakar Shekau, kelompok milisi ini kemudian menyebut dirinya Boko Haram atau kelompok antipendidikan Barat.
Pada tahun 2009, Boko Haram mendeklarasikan pendirian negara Islam di Afrika. Boko Haram telah meluaskan wilayah kekuasaanya di Nigeria. Dilansir BBC, 26 Januari 2015, menurut The International Crisis Group (ICG) kelompok yang paling terorganisir dan kejam ini berlokasi di negara bagian Borno yang dikuasai oleh Boko Haram.
Mengapa Boko Haram sangat kuat dalam menjalankan aksi terornya di Nigeria? ICG menjelaskan alasannya. (Baca:Daftar Kekejaman Boko Haram )
Pertama, Boko Haram awalnya mengirimkan 100 anggota ke sebuah kota untuk melancarkan aksinya. Tentara Nigeria sering kewalahan dan melarikan diri karena pasokan tidak memadai. Hal tersebut justru membuka jalan bagi pasukan Boko Haram untuk masuk dan menguasai wilayah yang ditinggalkan.
Seperti pemberontakan Boko Haram pada tahun 2009, pasukan keamanan Nigeria menyatakan kemenangan atas pasukan Boko Haram karena telah membunuh ribuan anggota keamanan Nigeria selama beroperasi di kota Maiduguri. Beberapa korban yang selamat melarikan diri ke Aljazair, Sudan, dan mungkin ke Afghanistan untuk pelatihan militer. Saat ini pasukan Boko Haram semakin brutal dalam melakukan operasinya. Bahkan, ketika mereka kehilangan dukungan, mereka meminta dukungan kepada elit penguasa yang tidak jujur. (Baca: Afrika Barat Sepakat Perang Melawan Boko Haram)
Kedua, dalam melancarkan aksinya, Boko Haram membutuhkan anggota. Dengan melakukan pemaksaan wajib militer terhadap warga desa, Boko Haram merekrut anggota baru. Pemaksaan tersebut dilakukan dengan cara mengancam akan membantai mereka yang tidak mau ikut. "Mereka membayar preman dan penjahat untuk melakukan hal tersebut, terkadang bayarannya menggunakan hasil rampasan" Kata ICG. Hal tersebut jelas membuat pasukan Boko Haram semakin kuat karena mereka tidak pernah kekurangan anggota.
Dengan loyalitas etnis yang kuat di Nigeria, sebagian besar pejuang Boko Haram adalah Kanuri - kelompok etnis yang dipimpin oleh Abubuakar Shekau - hal ini menunjukkan bahwa Boko Haram memiliki pengaruh atas beberapa penguasa tradisional di utara-timur Nigeria.
Meskipun belum jelas berapa banyak pejuang Boko Haram, analisis keuangan dan keamanan yang berbasis di Inggris, Tom keatinge menyebutkan terdapat lebih dari 9.000 anggota pasukan Boko Haram. (Baca: Mengapa Boko Haram Menculik Anak Perempuan?)
Ketiga, dalam menjalankan operasinya Boko Haram membutuhkan banyak sekali uang. Boko Haram tidak pernah kekurangan uang. Lalu dari mana mereka mendapatkan uang untuk menjalankan operasinya? Salah satunya adalah mereka menjarah bank ketika mereka menyerang wilayah perkotaan. Tidak hanya itu, mereka juga memeras uang dari pengusaha, politisi dan pejabat pemerintah--Jika tidak mampu membayar, mereka diancam akan diculik.
"Untuk membebaskan seorang warga Nigeria yang kaya, mereka mendapatkan imbalan sebanyak US$ 1 juta " Kata Keatinge, seorang analisis keuangan dan keamanan di Inggris.
Bukan hanya warga Nigeria, warga asing juga menjadi target sumber dana mereka. Bahkan menurut dokumen pemerintah Nigeria, mereka harus membayar tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan warga Nigeria. Pada bulan Februari 2013, Boko Haram mendapat uang tebusan dari keluarga Perancis yang diculik untuk membayar tebusan sebesar US$ 3 juta. Keatinge memperkirakan bahwa pendapatan bersih tahunan Boko Haram sebanyak US $ 10 juta.
Keempat, Boko Haram mempunyai senjata yang kuat dalam mengamankan dirinya . Senjata yang mereka punya berasal dari banyak sumber salah satunya adalah dengan mengeroyok kantor polisi dan pangkalan militer di Nigeria kemudian mengambil gudang senjata mereka. Benda yang diambil termasuk pengangkut personel lapis baja, truk pick up, granat dan senapan.(Baca:Pasar Nigeria Diserang, 300 Orang Meninggal)
Selain menjarah kantor polisi dan pangkalan militer, sebagian besar senjata mereka rakit dari bahan-bahan lokal yang relatif murah. Menurut Badan keamanan analsis Nigeria, Bawa Abdullahi Wase, para pembuat bom adalah lulusan universitas lokal yang bergabung dengan Boko Haram, setelah gagal mendapatkan pekerjaan.
Baru-baru ini mereka menggrebek pabrik semen, termasuk satu yang dimiliki oleh perusahaan Perancis Lafarge untuk mencari perangkat peledak.
Baca juga:
Separuh Kekayaan Dunia Dikuasai 1 Persen Terkaya
Pedagang Jamu Gendong di Malang Dilatih Manajemen
Jenazah Pramugari Air Asia Tiba di Bandung
NASA Temukan Bercak Putih Misterius di Ceres