TEMPO.CO, Jakarta - Namanya Thomas Alfa Edison. Mirip nama orang Amerika yang turut menemukan lampu listrik itu, meski ejaannya agak berbeda. Dia lahir dan dibesarkan di sebuah kampung di Sianjur Mula-Mula, Sumatera Utara.
Sejak kecil Alfa telah menunjukkan tanda-tanda istimewa. Dia selalu gelisah bila mendengar gondang, musik ensambel tradisional Batak. Ini membuat bapaknya merasa perlu menjauhkan dia dari upacara adat yang diiringi gondang.
Tapi, ketika berulang tahun yang ke-12, Alfa diizinkan menyaksikan upacara pemanggilan roh Raja Uti yang diiringi gondang. Hari itu pula untuk pertama kalinya Alfa melihat roh halus.
Kemampuan melihat roh itu membuat Alfa diperebutkan oleh dua datu sakti, Ompu Togu Urat dan Ompu Ronggur, untuk dijadikan murid. Ini hanya satu tahap dari perkembangan Alfa. Dalam bab-bab berikutnya, kita diajak mengikuti perjalanan bocah cerdas itu bertualang di Amerika Serikat.
Tokoh Alfa diperkenalkan oleh Dewi “Dee” lestari dalam novel terbarunya Supernova: Gelombang. Ini merupakan buku kelima dari seri Supernova yang telah terbit sebelumnya, yakni Kesatria, Putri, dan Bintang ]atuh (2001), Akar (2002), Petir (2004),dan Partikel (2012).
Judul-judul novel itu sebetulnya juga semacam pseudonym atau nama alias bagi tokoh yang diceritakan di dalamnya. Pada seri pertama, Dee memperkenalkan Fere (perlambang Kesatria), Rana (Putri) dan Gio (Bintang Jatuh). Pada Akar muncullah Bodhi, dalam Petir ada Elektra Wijaya, dan Partikel berpusat pada Zarah Amala. Dengan pendekatan ini, yang dimaksudkan sebagai Gelombang tentulah Alfa.
Hampir serupa dengan empat buku sebelumnya, dalam Gelombang, Dee mengisahkan asal-usul sang tokoh hingga bertemu atau berhubungan dengan “kawan-kawan” lainnya. “Kawan-kawan” itu adalah tokoh-tokoh yang sudah muncul di seri sebelumnya. Begitulah cara Dee mengaitkan setiap novel ini, sehingga membentuk suatu rangkaian cerita utuh.
Baca juga:
Serial 'King Suleiman' Tayang Lagi Jadi 'Abad Kejayaan'
Nonton Metallica, Once Mekel Ditangkap Polisi
Denpasar Film Festival Mulai Menerima Seleksi Film
Warga Antusias Hadiri Konser Anti-PEGIDA
Pelukis FX Harsono Raih Josep Balestier Award