TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono mengatakan untuk mencegah banjir di Ibu Kota, lembaganya punyai enam program. Agus menjelaskan keenam programnya akan diimplementasikan pada tiga aliran air di barat, tengah, dan timur Jakarta. (Baca: Banjir di Jakarta, Waspadai Titik Macet Ini)
"Membenahi sistem drainase untuk mengatasi banjir tak bisa parsial," ujarnya saat konferensi persi di Dinas Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin, 26 Januari 2015.
Agus memaparkan program-program pencegahan banjir itu antara lain, pembangunan pompa, tanggul laut, normalisasi sungai, pengerukan di sheet pile, pembangunan dan peningkatan sistem polder. (Baca: Antisipasi Banjir, Kota Bekasi Siagakan 38 Pompa)
"Kami juga fokus untuk membangun waduk, situ dan embung," kata Agus.
Banjir merupakan bencana tahunan yang selalu menimpa Ibu Kota. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memasukkan program antisipasi banjir sebagai salah satu rencana prioritasnya. (Baca: Banjir Pekan Lalu, Ahok: Sabotase, Saya Dikerjai)
Program antisipasi banjir, kata Agus, akan didistribusikan ke seluruh dinas tata air. Untuk antisipasi banjir pada 2015, dia mengimbuhkan, lembaganya mengusulkan anggaran sebesar Rp 5,83 triliun.
Rincian anggaran tersebut, Agus berujar, untuk Dinas Tata Air DKI sebesar Rp 3,6 triliun, Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Rp 547 miliar, Jakarta Utara Rp 463 miliar, Jakarta Barat Rp 452 miliar, Jakarta Selatan Rp 303 miliar, Jakarta Timur Rp 280 miliar, dan Kepulauan Seribu Rp 140 miliar.
"Menangani banjir harus dari hulu hingga hilir," katanya. (Baca: Banjir Stimulus, Rupiah Menguat)
GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler
Gagal Jebol ATM Mandiri, Lima Perampok Ini Stres
Ahok 'Tutup Pintu' untuk Kontraktor Monorail
Ahok Kasih Lurah Gaji Besar, Alasannya?
Banjir di Jakarta, Waspadai Titik Macet Ini
Nyabu, Adik Hetty Koes Endang Ditangkap