TEMPO.CO , Yogyakarta:Direktur Akademik Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Peni Wastutiningsih mengatakan kampusnya tetap berencana memberlakukan syarat khusus bagi pendaftar difabel, yang memilih jurusan tertentu, lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pemberlakuan syarat, yang sempat menuai protes banyak aktivis difabel pada tahun lalu itu, tidak dihapus sepenuhnya. "Kami sedang membahasnya dengan UKM Difabel (Unit Kegiatan Mahasiswa Peduli Difabel) UGM," kata Peni seusai sosialisasi SNMPTN ke semua sekolah se-DIY pada Selasa, 26 Januari 2015.
Dia menjelaskan pemberlakuan syarat bagi peserta difabel pendaftar SNMPTN itu akan diterapkan dalam format baru. Perbedaannya dari tahun lalu ialah karena ada penjelasan detail mengenai alasan adanya syarat itu di jurusan-jurusan tertentu. "Ini juga berdasar usulan dari UKM Difabel," kata dia. (Baca:Kaum Difabel Berpotensi Kreatif dan Prestasi )
Peni berharap pemberlakuan format baru seperti ini bisa lebih diterima oleh kalangan difabel. Sebabnya, ada penjelasan yang mendetail mengenai sebab munculnya suatu syarat yang mencegah peserta dengan kategori difabel jenis tertentu mendaftar ke suatu jurusan. "Tidak semua jurusan, hanya beberapa saja yang memberlakukan syarat seperti itu," kata dia.
Contohnya, Peni menambahkan, pendaftar dengan buta warna keseluruhan dianggap akan kesulitan mengikuti bidang studi kimia atau elektro. Hal ini karena kemampuan membedakan warna tertentu menjadi kebutuhan utama di dua bidang studi tersebut. Misalnya, kemampuan membedakan warna kabel di sistem elektronik atau zat kimia di laboratorium. Jurusan lain yang kemungkinan juga memasukkan syarat terkait difabel ialah kedokteran. (Baca:Siswa Difabel dan Marginal Bisa Dapat Beasiswa S-2)
Peni mengatakan pembahasan soal format baru syarat bagi pendaftar difabel ini masih terus berjalan sampai pendaftaran SNMPTN dibuka. "Kami juga baru sekali bertemu UKM Difabel, nanti akan dibahas bersama mereka lagi," kata dia.
Adapun Ketua Admisi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Casmini mengatakan kampusnya memperbolehkan semua pendaftar difabel mendaftar lewat SNMPTN dan jenis seleksi lain. Selain itu, kampusnya juga akan menambah satu jalur seleksi baru yang khusus bagi pendaftar difabel. "Namanya Seleksi Reguler Pendaftar Difabel yang waktunya bersamaan dengan ujian mandiri," kata Casmini.
Seleksi khusus itu akan digelar dengan dilengkapi beragam pelayanan yang memudahkan difabel. Menurut Casmini para pendaftar difabel juga akan diberi layanan konsultasi mengenai pemilihan jurusan yang tepat. "Layanan konsultasi itu berisi penjelasan tentang jurusan apa saja yang tepat sesuai kemampuan difabel," kata dia.
Namun, Seleksi jalur khusus difabel di UIN Sunan Kalijaga hanya memberikan jatah 15 kursi mahasiswa baru saja. Alasan Casmini, selama ini setiap tahun biasanya hanya ada 15-30 pendaftar difabel yang memilih sejumlah jurusan di UIN Sunan Kalijaga. "Makanya, tahun ini disediakan 15 kursi lewat jalur khusus ini," kata dia.
Baca juga:
Brigjen Penangkap Bambang 2x Mangkir Diperiksa KPK
Biarkan Mbah Ronggo, Jokowi: Ini Cara Bantu KPK
Bukti Bambang KPK Tak Perintahkan Kesaksian Palsu
Langgar UU KPK, Samad Dilaporkan ke Bareskrim
Syafii Maarif Serukan Muhammadiyah Dukung KPK