Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekspansi Industri Sawit di Kalteng Tak Terkendali

image-gnews
ANTARA/Yudhi Mahatma
ANTARA/Yudhi Mahatma
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:-Peneliti The Institute for Ecosoc Rights Sri Palupi menilai perkembangan industri kelapa sawit di Kalimantan Tengah sangat cepat dan tanpa pengendalian. Ini diakibatkan pemberian izin tak tak terkendali.

"Perkembangan industri sawit di Kalimantan Tengah sangat cepat dan tak terkendali," kata Sri dalam bedah buku 'Industri Perkebunan Sawit dan Hak Asasi Manusia' pada Selasa, 27 Januari 2015, di Hotel Akmani, Jakarta. (Baca:Beli Sawit dari Hutan, Izin Pengusaha Bisa Dicabut)

Menurut Sri, di Kalimantan Tengah kini ada 496 unit usaha perkebunan. Dari jumlah itu, 300 unit sudah beroperasi dengan luas lahan 1,7 juta hektare. Sementara 196 unit dengan luas area 2,8 juta hektare belum beroperasi. Dari 300 unit yang sudah beroperasi, hanya 85 perusahaan yang perizinan lahannya sudah memenuhi kriteria clear and clean.

Perluasan area tanam kelapa sawit, kata dia, dilakukan besar-besaran dengan mengkonversi hutan, garapan warga masyarakat adat, lahan usaha transmigran, rawa, sungai. "Pemberian izin dilakukan tanpa memperhatikan hak-hak warga dan komunitas," kata Sri. (Baca:Rusia Cekal Minyak Kelapa Sawit Indonesia)

Sri mengatakan luas izin yang dikeluarkan sejumlah kabupaten bahkan melebihi luas kabupaten itu sendiri. Kabupaten Barito Utara dengan luas wilayah 830 ribu hektare memberi izin dengan total luas 1,4 juta hektare. Kabupaten Kapuas dengan luas wilayah 1,4 juta hektare memberi izin dengan total luas 1,7 juta hektare.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup San Afri Awang mengakui ada problem perizinan dalam industri kelapa sawit. Menurut dia, proses perizinan di tingkat pusat, provinsi, serta kabupaten kadang tidak sinkron. "Ada perusahaan yang izinnya belum ada, tapi sudah beroperasi. Itulah kelemahan otonomi," kata San Afri. Namun, dia mengatakan, pemerintah terus membenahi soal perizinan ini, termasuk dengan perizinan satu pintu yang baru diresmikan. (Baca:Perusahaan Sawit Mesuji Akui Gunakan Pam Swakarsa )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fadil Hasan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menilai persoalan izin tidak bisa disalahkan ke perusahaan. Dia mencontohkan soal izin operasi. Sebelum mendapatkan izin tersebut, perusahaan harus lebih dahulu beroperasi setidaknya tiga tahun. "Itu bukan kesalahan perusahaan, tp sistem yang memang mengharuskan seperti itu," kata Fadil.

Perkembangan yang tidak terkendali itu ikut menyumbang deforestasi dan degradasi hutan. Mengutip kajian Walhi, Sri mengatakan deforestasi dan deghradasi hutan di Kalimantan Tengah mencapai 150 ribu hektare setiap tahun. Sementara kemampuan rehabilitasi cuma 25-30 ribu per tahun. Selain itu angka lahan kritis mencapai 7,5 juta hektare.

AMIRULLAH

Baca juga:
Johan Budi KPK Bicara Soal Serangan dan Dendam 

Syahrini Pamer Foto Bersama Paris Hilton di Bali 

KPK-Polsi : Menteri Tedjo dan Budi Gunawan Teman? 

KPK vs Polri, Ahok Dukung Jokowi 

Kiamat Tiga Menit Lagi



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

3 hari lalu

Shutterstock.
Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.


PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

4 hari lalu

PT. Timah (ANTARA)
PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.


4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

11 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?


Berharap pada Minyak Makan Merah

12 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024.  Foto: BPMI Setpres/Kris
Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.


Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

13 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?


Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

13 hari lalu

Presiden Jokowi melihat kemasan minyak makan merah setelah meresmikan pabriknya di Deli erdang, Sumut, 14 Maret 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.


Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

22 hari lalu

Shutterstock.
Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.


Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

23 hari lalu

Sunarno, 49 tahun, menurunkan tandan buah segar kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Kini, pemerintah melarang ekspor untuk semua produk crude palm oil, red palm oil (RPO), RBD palm olein, pome, dan use cooking oil. REUTERS/Willy Kurniawan
Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.


Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

24 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/Spt.
Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.


Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

26 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyapawarga sebelum melakukan ziarah makam ayahnya Soemitro Djojohadikusumo di TPU Karet Bivak, Jakarta, Kamis, 15 Februari 2024. Satu hari setelah pencoblosan, Prabowo Subianto melakukan ziarah makam orang tuanya  Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Maria Sigar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Sebut Sawit dan Singkong Bisa Jadi Sumber Energi Hijau, Ini Kata BRIN

Prabowo Subianto mengatakan siap membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman kelapa sawit, hingga singkong