TEMPO.CO, Sumenep - Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, meringkus M yang disangka sebagai bandar narkotik jenis sabu. M membuka usaha penjualan panci di rumahnya yang mewah. Tapi selama ini kebanyakan pelanggannya adalah anak muda, dan bukan ibu-ibu.
"Ternyata pancinya berisi sabu," kata Kepala Polres Sumenep Ajun Komisaris Besar Rendra Radita Dewayana, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca berita sebelumnya: Dahsyatnya Efek LSD, Narkoba Tabrakan Pondok Indah)
M, 40 tahun, ditangkap di rumahnya di Jalan Adipoday, Desa Kolor, Kecamatan Kota, Selasa malam, 27 Januari 2015. Selain mencokok M, polisi juga meringkus SH dan S--keduanya 35 tahun. "SH diduga kurir, sedangkan S adalah pembeli," ujar Rendra.
Selain menangkap tiga tersangka, polisi juga berhasil menyita sabu dalam bentuk bongkahan seberat 12 gram serta 125 paket yang disimpan dalam dua kotak. "Sabu itu dijual tersangka seharga Rp 250-450 ribu per paket," kata Rendra.
Rendra menambahkan, ketiga tersangka terancam pidana 20 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar karena melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Sejumlah kasus narkotik terungkap di sejumlah kabupaten di Pulau Madura sejak Jumat pekan lalu. Sebelumnya, mantan anggota DPRD Kabupaten Sampang, Muaffan, 31 tahun, ditangkap di rumahnya di Dusun Bates, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung. Politikus Partai Bulan Bintang itu kedapatan sedang berpesta narkoba jenis sabu bersama dua rekannya.
Seorang ibu berusia 29 tahun juga ditangkap Kepolisian Resor Bangkalan karena disangka berjualan narkoba jenis sabu. Dari rumahnya di Kampung Sak-Sak, Kelurahan Kraton, polisi menyita sabu 7 gram, alat isap, dan uang tunai lebih dari Rp 3 juta. (Baca juga: Indonesia Gawat Narkoba, Jokowi Minta Bantuan Kiai)
Penangkapan TT, si ibu muda, bermula saat polisi menangkap seorang pelajar di SMK Negeri 2 Bangkalan berinisial FB. FB ditangkap di area parkir tempat permainan biliar saat hendak berpesta sabu bersama teman-temannya.
Kepada polisi, TT mengaku berjualan narkotik atas instruksi suaminya, AU, 32 tahun, yang dibekuk sebelumnya. "AU merupakan salah satu bandar yang menjadi target kami, jaringannya luas," ujar Wakil Kepala Polres Bangkalan Komisaris Yanuar Herlambang, Senin, 26 Januari 2015.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler
Menteri Tedjo, Jaya di Laut Gagal di Darat
Selalu Bilang Next, Ceu Popong Tegur Menteri Anies
Pengacara Budi Gunawan Kini Incar Penyidik KPK
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
EKSKLUSIF: Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (I)