TEMPO.CO, Jember - Pekan lalu, aparat Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mengungkap pemalsuan uang senilai Rp 12,2 miliar sekaligus menangkap empat orang yang diduga pembuat dan pengedarnya. Polisi menemukan pelat besi untuk mencetak uang ringgit Malaysia tersebut.
"Pelat yang digunakan, selain untuk mencetak uang palsu pecahan Rp 100 ribu, juga ada yang untuk mencetak pecahan ringgit Malaysia," kata Kepala Polres Jember Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Terbesar, Uang Palsu Rp 12,2 M Disita di Jember)
Menurut Sabilul, polisi menelusuri apakah bahan dasar buat memalsukan uang ringgit itu memang ada. Bila ada, Sabilul khawatir ringgit palsu itu telanjur beredar di Malaysia, dan Indonesia dituduh sebagai pembikinnya.
"Persoalan ringgit palsunya sudah beredar, itu soal lain. Yang penting bahan dasarnya ada atau tidak," katanya. "Kalau ada, kami perlu bekerja sama dengan polisi Malaysia." (Baca: Mesin Pengganda Uang Palsu Rp 12,2 Miliar Disita)
Terkait dengan kasus uang palsu tersebut, Badan Reserse dan Kriminal Polri dan Bank Indonesia bakal mengirimkan tim untuk ikut menyelidiki. Bareskrim, kata dia, curiga kasus uang palsu itu melibatkan jaringan besar. "Kalau dibilang jaringan tingkat nasional bisa saja, karena salah satu tersangkanya berasal dari Kabupaten Musi, Sumatera Selatan," ujar Sabilul.
Sabilul masih menunggu kedatangan tim dari Markas Besar Kepolisian. Menurut Sabilul, kedatangan anggota Bareskrim dan pejabat Bank Indonesia untuk ikut menyelidiki kasus tersebut menandakan bahwa skalanya besar.
"Kami sudah konfirmasi ke beberapa kepolisian daerah, kasus ini pengungkapan terbesar dalam beberapa tahun terakhir," ujar Sabilul. (Baca: Mesin Pencetak Uang Palsu Rp 12,2 Miliar Diimpor)
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Terpopuler:
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'
EKSKLUSIF Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (III)
Kasihan Jokowi: KPK Habis, Polisi-Jaksa Disetir...
Saksi Komjen Budi Gunawan Terancam Diseret Paksa