TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan sempat salah mengidentifikasi fosil empat spesies ular yang ternyata adalah ular tertua di dunia. Sebelumnya spesies-spesies ular itu dikenali dan dikelompokkan sebagai fosil kadal.
Michael Caldwell, seorang profesor dan Kepala Departemen Ilmu Biologi di University of Alberta di Kanada, menemukan kejanggalan dari spesimen itu dan mengidentifikasi ulang. "Spesies termuda adalah Parviraptor estesi yang berumur 143 juta tahun," kata dia seperti ditulis Livescience, Rabu, 28 Januari 2015. Adapun yang tertua berumur 167 juta tahun.
Sisa-sisa fosil dari empat spesies ular purba itu ditemukan di Inggris, Portugal dan Amerika Serikat. Fosil ini bisa membantu peneliti untuk lebih memahami bagaimana hewan melata ini berkembang dan berevolusi. Sebab, fosil itu berusia 70 juta tahun lebih tua dari fosil ular tertua yang dikenal sebelumnya, dengan umur sekitar 100 juta tahun lalu. (Baca: Warga Dihebohkan Temuan Ular Melahirkan 50 Anak
Caldwell mengatakan, sisa fosil empat spesies ular hanya sepotong-sepotong. Para ilmuwan tidak pernah mendapat spesimen utuh. Mereka tidak pernah mengetahui panjang dan bentuk keseluruhan ular purba itu sehingga sempat dikira kadal.
Namun semuanya berubah ketika Caldwell mengamati secara cermat anatomi tengkorak dan deretan gigi yang menghadap belakang. "Ular purba ini memiliki banyak kesamaan dengan ular yang ada saat ini," kata Caldwell. (Baca juga: Dinosaurus Tak Berdarah Panas ataupun Dingin)
Sisa-sisa fosil ular tertua itu diduga kuat masih berkerabat dekat atau bahkan merupakan anggota keluarga ular primitif dari kelompok anilioid yang ditemukan di Amerika Tengah bagian selatan, atau genus Cylindrophis di Asia Tenggara.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terpopuler:
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'
EKSKLUSIF Wawancara Ratna, Saksi Bambang KPK (III)
Kasihan Jokowi: KPK Habis, Polisi-Jaksa Disetir...