TEMPO.CO, Jakarta - Tentara ISIS meminta salah satu tawanan Jepang, Kenji Goto, dibarter dengan perempuan anggota ISIS yang dipenjara di Yordania, Sajida Al- Rishawi. (Baca: Warga Jepang Diculik ISIS, Ibu: Ia Bukan Musuh Islam.) Sajida Al-Rishawi telah ada dalam daftar hukuman mati di Yordania, bahkan sebelum dibentuknya ISIS.
Dilansir dari The Guardian, Selasa, 27 Januari 2014, Sajida Al-Rishawi, 44 tahun, ditangkap di Iran ketika sedang melakukan perjalanan ke Yordania dari Irak dengan tujuan melakukan bom bunuh diri di Yordania.
Kakak dari Sajid adalah seorang pembantu yang dekat dengan Abu Musab Al-Zarqawi--pendiri Al-Qaeda, kelompok teroris yang sekarang berganti menjadi ISIS. Dua saudara Sajid lainnya telah meninggal saat melawan tentara Amerika. (Baca: Pemerintah Jepang Serukan Pembebasan Tahanan ISIS)
Zargawi merupakan seorang advokat yang sangat kejam, bahkan mempunyai hubungan yang tidak baik dengan Osama bin Laden. Walaupun Zargawi telah meninggal pada tahun 2006, ia masih dikagumi oleh pengikut ISIS hingga sekarang.
Oleh Zargawi, Sajid dikirim untuk mengebom serangkaian hotel di kota bersama suami dan tiga orang lainnya. Bom bunuh diri yang mereka lakukan telah menewaskan 57 orang dan melukai 90 orang. Tetapi, saat pengeboman, ia selamat dan melarikan diri dari hotel yang dibom itu. Ia menyamar bersama kerumunan tamu yang panik. (Baca: Pasukan Kanada Adu Tembak dengan ISIS)
Sajida pernah mengaku di televisi bahwa saat itu dirinya menyerang sebuah pesta pernikahan. "Suami saya berhasil meledakkan bom di sabuknya. Saya mencoba meledakkan bom yang ada di sabuk saya, tapi gagal. Jadi, saat orang-orang melarikan diri, saya pura-pura ikut melarikan diri," katanya.
Sajida merupakan perempuan pertama yang ada dalam daftar hukuman mati di pengadilan Yordania. (Baca: ISIS Gunakan Hewan untuk Latihan Penggal Manusia)
CININTYA SYAKYAKIRTI| INDEPENDENT | THE GUARDIAN
Terpopuler
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
Tujuh Fakta Menyedihkan Raja Abdullah
Jet Tempur Yunani Jatuh di Spanyol, 10 Tewas