TEMPO.CO, New York - Seorang pria berkebangsaan Rusia diadili karena berhubungan dengan sebuah jaringan mata-mata Rusia bergaya Perang Dingin yang mencoba untuk merekrut warga New York, Amerika Serikat, sebagai sumber intelijen. Dua warga Rusia lain yang tidak lagi tinggal di AS juga menghadapi tuntutan.
Evgeny Buryakov, lebih dikenal sebagai "Zhenya", ditangkap pada Senin, 26 Januari 2015, di New York, wilayah Bronx, setelah Biro Investigasi Federal (FBI) menemukan dirinya menyamar sebagai karyawan di kantor sebuah bank Rusia di Manhattan. Zhenya bekerja untuk badan intelijen luar negeri Rusia.
Igor Sporyshev dan Victor Podobnyy, yang juga telah dituduh memata-matai AS, telah meninggalkan negara itu. Antara tahun 2010 dan 2014, Sporyshev bertugas sebagai wakil Kementerian Perdagangan Rusia. Adapun Podobnyy bekerja sebagai atase Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Desember 2012 hingga September 2013.
Para terdakwa diarahkan oleh pemerintah Rusia untuk mengumpulkan data intelijen mengenai sanksi AS terhadap bank-bank Rusia. Serta upaya AS untuk mengembangkan sumber daya energi alternatif.
Penyelidikan ini merupakan pengembangan dari kasus penangkapan sepuluh agen rahasia yang menyusup di pinggiran kota di AS pada tahun 2010.
Jaksa Agung Eric Holder mengatakan kasus baru ini menunjukkan komitmen kejaksaan yang kuat dalam memerangi upaya agen rahasia yang mengumpulkan data intelijen secara ilegal dan merekrut mata-mata di AS.
"Kami akan menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk mengenali dan mengadili agen-agen asing yang beroperasi di negeri ini, tidak peduli seberapa kuat penyamaran mereka," kata Holder.
DEUTSCHE WELLE | WINONA AMANDA
Baca juga:
Saksi Komjen Budi Gunawan Terancam Diseret Paksa
Dewan Tantang Dirjen Pajak
Metamorfosa Seperempat Abad Didi Budiardjo
Narkoba Christopher, Polda dan Polres Beda Hasil