TEMPO.CO, Pankisi - Jalan hidup manusia tak bisa ditebak. Begitu pula yang terjadi pada Devi Asmadiredja. Wanita berdarah Indonesia ini kini tinggal di sebuah gubuk terpencil di kawasan pegunungan antara Chechnya dan lembah Georgia, Pankisi.
Empat tahun lalu, Devi hidup bersama suami dan tiga anaknya di Jerman. Sang suami yang tidak disebutkan namanya meminta Devi agar meninggalkan keluarga untuk pindah ke Chechnya. Ia mengatakan tak lagi mencintai Devi.
Suami memintanya pergi ke Pankisi untuk belajar bahasa Chechnya, bahasa leluhurnya. "Ia tahu bahwa saya bisa belajar bahasa dengan cepat dan ia pikir saya akan kembali dan mengajarkannya," kata Devi. (Baca juga: Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI)
Selama menikah, Devi tak pernah pergi seorang diri. Berbekal tiket pesawat dan uang secukupnya yang diberikan oleh sang suami, ibu rumah tangga itu pun bertolak ke Chechnya.
Meski demikian, Devi merasa antusias. Dia menyatakan hal itu menarik. Dia berkesempatan melarikan diri dari suaminya. (Baca pula: Warga Indonesia-Georgia Punya Banyak Kesamaan)
Semula tak mudah bagi Devi meninggalkan tiga anaknya. "Itu sangat sulit. Saya tidak bisa tidur setiap malam tanpa mereka," kata perempuan berusia 45 tahun itu. Namun ia tak punya pilihan.
Selanjutnya: Sebatang Kara di Georgia