TEMPO.CO , Makassar - Nelayan di Majenen Sulawesi Barat kembali menemukan jenazah yang diduga korban AirAsia QZ8501 pada Rabu, 28 Januari 2015, pukul 16.00 WITA. Polisi menduga dia adalah Jong Jeng Fei (48 tahun) yang beralamat di Taman Kendang Sari, Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, mengatakan ada identitas yang ditemukan di tubuh korban. "Kami menemukan dompet warna coklat atas nama Jong Jeng Fei," kata dia. Dalam dompet itu ada surat izin mengemudi (SIM) A, kartu kredit Master Card BBI dan foto keluarga.
Endi mengatakan jenazah ditemukan di perairan Sendana, Kabupaten Majene. Warga yang menemukan korban yakni Abdul Rahman (30 tahun). Mayat itu ditemukan saat Rahman tengah mengumpulkan sampah di pesisir pantai.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Anton Setiadji, mengatakan jenazah itu akan diterbangkan ke Surabaya pada hari ini, Kamis 29 Januari 2015. "Rencananya, dengan penerbangan pertama ke Surabaya untuk diperiksa oleh tim di sana," ujarnya. (Baca: Tas Terduga Korban Air Asia Ditemukan di Perairan Sulawesi)
Dalam dua hari terakhir, nelayan Majene dan Mamuju Tengah menemukan sejumlah barang dan bagian dari Air Asia QZ 8501. Mulanya, nelayan menemukan dudukan kursi pesawat di perairan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah dan tas milik Andri Wijaya Poo (37 tahun) di perairan Sendana, Kabupaten Majene, Selasa, 27 Januari.
Keesokan harinya, nelayan kembali menemukan serpihan pesawat berwarna merah di perairan Sendana. Lalu, di perairan Pamboang yang berjarak 30 km dari perairan Sendana, nelayan mendapati mayat yang diduga adalah Saiful Rakhmad, teknisi Air Asia. (Baca: Baca: Nelayan Temukan Jenazah Diduga Teknisi AirAsia)
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Terpopuler
KPK Rontok, Giliran Yusuf PPATK 'Diteror' DPR
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara'
Sebelum Diserang, KPK Bongkar Kasus Raksasa Ini