TEMPO.CO, Jakarta - Badan SAR Nasional akan menghentikan operasi pencarian korban dan pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata pada awal Februari 2015. Meski begitu, Basarnas bersedia melanjutkan pencarian jika ada permintaan dari keluarga korban atau manajemen Air Asia.
Saat dimintai konfirmasi, juru bicara PT Indonesia Air Asia, Audrey Progastama Petriny, mengatakan belum menentukan apakah akan meminta kelanjutan pencarian jasad korban dan pesawat atau sebaliknya.
Audrey mengatakan Air Asia akan mengadakan evaluasi setelah operasi Basarnas selesai untuk mengetahui langkah selanjutnya. "Saat ini kami akan mendukung Basarnas," kata Audrey kepada Tempo, Rabu, 28 Januari 2015. (Baca: Nelayan Temukan Jenazah Diduga Teknisi Air Asia)
Kepala Basarnas Marsekal Madya Henry Bambang Soelistyo mengatakan akan melanjutkan pencarian selama tujuh hari mulai Sabtu mendatang. Selama dua hari ke depan, mereka akan melakukan jeda sejenak. Bambang mengatakan operasi pencarian korban Air Asia QZ8501 bisa dilanjutkan kembali kendati sudah ditutup.
Sampai hari ke-32 pasca-musibah Air Asia QZ8501, Basarnas sudah mengevakuasi 70 jenazah dari 162 total korban. Sebanyak 55 jenazah sudah diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur.
URSULA FLORENE SONIA
Berita Terpopuler
'Jokowi, Dengarkan Kesaksian Ratna Mutiara' |
Sebelum Diserang, KPK Bongkar Kasus Raksasa Ini
Kasihan Jokowi: KPK Habis, Polisi-Jaksa Disetir.