TEMPO.CO, Makassar - Nelayan menemukan potongan tubuh perempuan tanpa identitas di bibir Pantai Baturoro, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Kamis, 29 Januari 2014, sekitar pukul 10.00 Wita. Muncul dugaan bahwa mayat ini adalah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501. Sebelumnya, nelayan menemukan dua mayat laki-laki yang teridentifikasi merupakan korban Air Asia.
"Potongan tubuh itu berjenis kelamin perempuan, tapi identitasnya belum diketahui," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Endi Sutendi, Kamis, 29 Januari 2014. (Baca: Nelayan Temukan Jenazah Diduga Teknisi AirAsia)
Mayat perempuan ini ditemukan oleh Rizal, 26 tahun, nelayan setempat. Saat ini jenazah masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Majene. Mayat ini akan segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (Baca: Diduga Korban AirAsia, Polisi Majene Temukan KTP)
Sebelumnya, dua mayat laki-laki dengan identitas Saiful Akhmad, 38 tahun, dan Joe Jeng Fei, 48 tahun, sudah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 29 Januari 2014. Pengiriman jenazah itu diberangkatkan lebih awal dari jadwal pukul 09.00 Wita. "Kami kirim pukul 06.20 Wita biar lebih cepat identifikasinya," kata Endi. (Baca: Korban Air Asia di Majene Dibawa ke Surabaya)
Dua mayat laki-laki itu diberi label B001 dan B002. Pengiriman mayat yang diduga korban Air Asia dilakukan menggunakan pesawat Lion Air dengan pengawalan dari perwakilan Disaster Victim Identification (DVI) Region Makassar dan Badan SAR Nasional Makassar.
Dalam tiga hari terakhir, nelayan juga menemukan sejumlah barang yang disinyalir puing Air Asia dan barang-barang milik para penumpang. Di antaranya adalah dudukan kursi, serpihan pesawat, dan tas gantung berwarna cokelat dengan identitas Andri Wijaya Poo, 37 tahun. (Baca: Kenapa Korban Air Asia Terbawa ke Sulawesi?)
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Anton Setiadji mengatakan semua jasad korban yang diduga penumpang Air Asia harus dibawa ke Surabaya guna memastikan mereka adalah korban pesawat nahas itu atau bukan. "Kami mau cocokkan, dan itu (harus) di Surabaya. Tapi memang diduga kuat itu korban Air Asia," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN
Berita Lain
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden
Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi
Budi Gunawan Didukung Mega? Ini Kata Wakapolri
Pengamat Forensik: Hasil Tes Christopher Janggal