TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri bisa mempengaruhi tingkat kepercayaan publik ke Presiden Joko Widodo.
Gun Gun mengatakan ini menanggapi hasil survei nasional Indopolling Network menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam melaksanakan program prioritas Nawa Cita. (Baca: Klaim Dukung KPK, Tiga Perwira Polisi Mangkir Lagi )
"Saya yakin hasilnya akan berbeda kalau survei dilakukan hari ini," ujar Gun Gun. "Publik akan membawa sentimen negatif ke Jokowi," kata Gun Gun saat mendengarkan pemaparan hasil survei, di Cikini, Jakarta, Rabu, 28 Januari 2015.
Meski begitu, Gun Gun optimistis Jokowi bisa kembali memperbaiki tingkat kepercayaan publik jika mengambil keputusan yang tepat dalam kisruh KPK versus Polri dan pemilihan Kepala Polri. (Baca: Soal Bambang KPK, Komnas HAM Temui Badrodin Haiti )
Menurut survei itu, tingkat kepercayaan publik terhadap Jokowi dalam membangun infrastruktur mencapai 69,8 persen; memperkuat posisi Komisi Pemberantasan Korupsi sebesar 68,2 persen; melaksanakan reformasi birokrasi 58,8 persen; memberantas mafia peradilan 57,7 persen; dan mewujudkan Kepolisian RI yang profesional 54,4 persen. (Baca: Rekomendasi Tim 9: Kasus Bambang KPK Diteruskan)
Survei dilakukan terhadap 1.100 responden berusia 17 tahun ke atas di 33 provinsi dengan margin error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengana metode multistage random sampling. Namun, survei dilakukan pada 1-9 Desember 2014. "Ini sebelum terjadi kisruh KPK versus Polri," kata Wempy Hadir, peneliti Indopolling.
PRIHANDOKO
Terpopuler:
Syahrini Pamer Foto Bersama Paris Hilton di Bali
Menteri Tedjo, Jaya di Laut Gagal di Darat
Kemudi QZ8501 Rusak, Ini Jawaban AirAsia