TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyampaikan laporan awal investigasi terkait dengan kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 yang terjadi pada 28 Desember 2014. Selain itu, KNKT juga akan merilis hasil kinerja mereka sepanjang 2014.
"Ini sebenarnya rilis rutin. Tapi, karena tingginya permintaan pasar, kami juga akan menyampaikan laporan awal hasil investigasi kecelakaan Air Asia QZ8501," kata Ketua KNKT Tatang Kusniadi di kantornya, Kamis, 29 Januari 2015. (Baca: Pencarian Korban AirAsia Fokus di Selat Makkasar)
Dalam konferensi pers ini, hadir Ketua Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk Air Asia Prof Mardjono Siswosuwarni dan ahli navigasi, Marsekal Muda Sri Bujono.
Sebelumnya, tim SAR di bawah koordinasi Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan black box (kotak hitam) pesawat Air Asia QZ8501. Pertama, 12 Januari 2015, tim SAR menemukan flight data recorder (FDR). Kedua, 13 Januari 2015, tim menemukan cockpit voice recorder (CVR). (Baca: Keluarga Korban Air Asia Berebut Jadi Ahli Waris)
Tatang memastikan para investigator di instansi yang dipimpinnya telah membuka dan mulai mengambil data dari dua perangkat tersebut. Pembacaan data dari kotak hitam, ujar Tatang, tidak perlu dilakukan di luar negeri. "Kami sudah membuka ratusan black box, jadi ini adalah pride kita sebagai bangsa," ujarnya.
Dalam pemaparannya nanti, KNKT hanya sebatas menyampaikan laporan awal seputar kecelakaan itu. Sedangkan untuk mengetahui penyebab utama kecelakaan, KNKT diperkirakan butuh waktu 12 bulan untuk mengungkap data lengkap dari kotak hitam tersebut.
PINGIT ARIA
Baca juga:
Sudah Dua Pekan Mega-Jokowi Tak Komunikasi
Dekan Kedokteran Calon Kuat Rektor Unpad
Pencarian Korban AirAsia Fokus di Selat Makkasar
Geger KPK vs Polri, Ada 5 Saran Tim 9 untuk Jokowi