TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko menyatakan akan menarik pasukan TNI dari lokasi pencarian Air Asia dengan nomor PK-AXC. Penarikan pasukan dilakukan untuk sementara waktu.
Menurut Moeldoko, performa prajuritnya mulai turun karena bekerja selama 30 hari penuh. Mereka diterjunkan untuk mencari jenazah dan serpihan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 itu.
"Prajurit kami mulai mengalami masalah kesehatan, penurunan performa, jadi perlu istirahat selama dua minggu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 29 Januari 2015.
Selain itu, ujar Moeldoko, penarikan pasukan dan kapal bertujuan mengisi logistik. "Kami tetap menyiapkan diri dengan baik bila suatu saat dibutuhkan kembali untuk mengangkat badan pesawat," tuturnya. (Baca pula: Cari Air Asia, Basarnas Habis Solar 2,2 Juta Liter)
Menurut dia, TNI hampir menyelesaikan rangkaian investigasi yang dibutuhkan. Selain itu, kotak hitam pesawat sudah ditemukan. TNI juga diketahui mengerahkan tim terbaiknya (Baca: Misi Air Asia, Prajurit Cantik Ini Jago Menyelam).
"Investigasi juga sudah hampir selesai di bagian kami. Black box sudah ketemu. Tak ada negara lain yang bisa secepat ini temukan black box selain kita," katanya.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bambang Soelistyo menuturkan proses pencarian korban pesawat Air Asia QZ8501 tetap dilanjutkan. Basarnas mengatakan akan terus mencari korban dan mengangkat badan pesawat.
Hingga 28 Januari 2015, 70 jenazah dari 163 penumpang berhasil ditemukan. Selain di perairan Selat Karimata, Kalimantan Barat, korban Air Asia juga ditemukan di perairan Majene, Sulawesi Barat.
INDRI MAULIDAR
Terpopuler
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden
Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi
Budi Gunawan Didukung Mega? Ini Kata Wakapolri
Pengamat Forensik: Hasil Tes Christopher Janggal