TEMPO.CO, Jakarta - Allianz Global Corporate and Specialty (AGCS) akan mencairkan klaim asuransi korban pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh pada 28 Desember 2015. AGCS merupakan bagian dari grup Allianz SE, pusat dari beberapa perusahaan reasuransi utama untuk grup Air Asia. (Baca: Kenapa Asuransi Air Asia Belum Cair?)
"Kami berkomitmen untuk memenuhi kewajiban pembayaran klaim kepada ahli waris korban," kata Corporate Communication PT Asuransi Allianz Life Nadya Putrianty melalui surat elektronik kepada Tempo, Rabu, 28 Januari 2015.
Namun Nadia menuturkan jumlah total pembayaran pertanggungan masih menunggu konfirmasi resmi dari AGCS. Pembayaran kepada ahli waris akan dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan di dalam polis. (Baca: Asuransi Air Asia Cuma Separuh Malaysia Airlines)
Saat ditanya mengenai asuransi badan pesawat, Allianz SE belum memberikan tanggapan. Perusahaan asuransi asal Jerman ini merupakan penanggung asuransi utama maskapai Air Asia. Allianz kemungkinan akan membayar sedikitnya US$ 100 juta atas kecelakaan ini. (Baca: Asuransi Air Asia, Begini Hasil Hitungan Pakar)
Untuk harga pesawat, satu unit Airbus 320 -200 dijual dengan harga rata-rata US$ 94 juta. Namun bukan berarti pihak asuransi akan mengganti dengan harga penuh. Penggantian uang akan dinilai juga berdasarkan usia pesawat. Semakin tua usia pesawat, nilainya akan semakin berkurang.
URSULA FLORENE SONIA
Berita Terpopuler
Sebelum Diserang, KPK Bongkar Kasus Raksasa Ini
Kisah Wanita Indonesia yang Terdampar di Chechnya
Jokowi Bukan Siapa-siapa di PDIP, Beda dengan SBY