TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akhirnya memilih Sigit Priadi Pramudito sebagai Direktur Jenderal Pajak yang baru, menggantikan Fuad Rahmany. Sigit terpilih melalui proses seleksi yang diselenggarakan Kementerian Keuangan.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Sigit sudah ditetapkan oleh sidang tim penilai akhir. Kini, kata Andi, keputusan presiden keppres untuk menetapkan jabatan Sigit sedang dibuat dan akan diteken dalam beberapa hari ke depan.
Sigit adalah pejabat karier di Ditjen Pajak. Pria yang lahir di Purwokerto pada 17 September 1959 itu berkarier di Ditjen Pajak sejak 1987. Terakhir, Sigit menjabat Kepala Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar, yang menangani para pembayar pajak kelas kakap.
Namun penelusuran Tempo menemukan catatan miring tentang Sigit. Seorang pejabat di Kementerian Keuangan mengatakan, selama Sigit menjabat Kepala Kanwil Wajib Pajak Besar, penerimaan di kantor yang dia pimpin selalu meleset dari target.
Sigit juga menjadi sorotan karena laporan harta kekayaannya yang tercatat di Komisi Pemberantasan Korupsi paling besar di antara calon lain. Kekayaannya melonjak cukup tajam dalam waktu dua tahun.
Pada 2009, harta dia tercatat Rp 13,8 miliar, kemudian melonjak pada 2011 menjadi Rp 21,8 miliar. Dalam laporannya, Sigit mengaku beberapa hartanya diperoleh dari hibah. Namun Tempo belum mendapat konfirmasi dari Sigit mengenai hal ini. (Terungkap, Rekening Miliaran 5 Calon Dirjen Pajak)
Ditemui di gedung parlemen pada Rabu, 28 Januari 2015, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan Sigit adalah sosok yang bersih. Sigit dinilai layak menjabat Dirjen Pajak karena sudah melalui proses penilaian seperti halnya calon lain. "Enggak dapat rapor merah, kan, kami sudah cek ke KPK dan PPATK. Sudah semua," katanya.
Bambang memastikan Sigit merupakan calon terbaik dari empat nama yang sebelumnya diusulkan. Bambang berprinsip, sumber pendapatan seorang Dirjen Pajak harus jelas. Sigit sudah dicek dalam hal tersebut. (Jokowi Pilih Calon Dirjen Pajak Pria atau Wanita?)
ANGGA SUKMA WIJAYA | MUHAMMAD MUHYIDIN
Berita Terpopuler
Permintaan Menteri Susi Ini Dicuekin Pemprov Babel
100 Hari Jokowi, Ada Investasi Rp 924,3 Triliun
Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Patut Waspada