TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Jakarta, Yustinus Prastowo, menyebut Direktur Jenderal Pajak yang baru, Sigit Priadi Pramudito, memikul beban berat. Sigit dihadapkan pada target pajak yang naik hingga 30 persen pada tahun ini. (Baca: Target Pajak 2015 Dinilai Terlalu Ambisius)
“Ini merupakan beban yang sangat berat. Siapa pun orangnya, dia tidak bisa bekerja sendiri,” ujar Yustinus kepada Tempo, Kamis, 29 Januari 2015.
Yustinus mengatakan Sigit harus mampu mengembangkan teamwork yang kuat untuk mencapai target tersebut. Dibutuhkan juga pembangunan sistem kepatuhan publik untuk memulihkan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. “Ini yang harus dilakukan, karena sebelumnya sempat mengalami stagnansi.”
Yustinus yakin Sigit mampu menggaet lingkup internal pajak karena kemampuan komunikasinya yang baik. “Sigit punya modal sosial untuk mendukung dia bekerja," tuturnya. (Baca: Menkeu: Dirjen Pajak Bebas Rapor Merah)
Menurut Yustinus, penunjukan Sigit sebagai Dirjen Pajak sudah tepat. Sigit sebelumnya menjabat Kepala Kanwil Wajib Pajak Besar. “Pilihan yang ideal, karena dia sosok senior yang memiliki jam terbang tinggi.” (Baca: Rekam Jejak Sigit, Dirjen Pajak Pilihan Jokowi)
DEVY ERNIS
Terpopuler:
100 Hari Jokowi, Ada Investasi Rp 924,3 Triliun
Terungkap, Rekening Miliaran 5 Calon Dirjen Pajak
Harga Minyak Dunia Turun, Indonesia Patut Waspada
100 Hari Kerja, Jonan Mutasi 1.400 Anak Buah
Apel Maut Amerika Masih Dijual di Bekasi